Repository Universitas Andalas

Peran Asam Humat Sebagai Penetralisir Logam Berat Dalam Bioteknologi Bungkil Inti Sawit Untuk Pakan Unggas.

Mirnawati, Dr (2010) Peran Asam Humat Sebagai Penetralisir Logam Berat Dalam Bioteknologi Bungkil Inti Sawit Untuk Pakan Unggas. Project Report. lp unand. (Unpublished)

[img] Microsoft Word
Download (203Kb)

Abstract

Tujuan penelitian tahap 1, adalah untuk mengetahui konsentrasi asam humat dan lama perendaman yang dapat menurunkan kadar Cu. Tahap 2, adalahuntuk mengetahui jenis kapang yang tepat lama fermentasi serta dosis asam humat yang cocok yang dapat meningkatkan kualitas dari bungkil inti sawit (BIS) fermentasi sehingga dapat menggantikan bungkil kedelai 100%. Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahun : Tahun Pertama (I) terdiri 2 tahap. Tahap I melakukan pengolahan BIS menggunakan asam humat. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 4 X 3 dengan 2 ulangan. Faktor 1 adalah konsentrasi asam humat yang terdiri dari 50, 100, 200, 400 ppm. Faktor 2 adalah lama perendaman ( 18, 24 dan 30 jam). Parameter yang diukur kandungan logam berat Cu. Tahap II pengolahan BIS (hasil terbaik dari penelitian tahap I) dilanjutkan dengan metode fermentasi menggunakan 3 jenis kapang dengan mengkombinasikan lama fermentasi, dan dosis asam humat yang berbeda. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial (3 x 3 x 3) dan 3 ulangan. Faktor pertama jenis kapang (Pennicelium sp, Tricoderma harzianum dan A. niger). Faktor kedua lama fermentasi (5, 7, 9 hari). Faktor ketiga penambahan asam humat (0, 100, 200 ppm ). Parameter yang diukur : bahan kering, protein kasar, serat kasar, kandungan asam amino dan aktifitas protease dan sellulase. Hasil penelitian yang diperoleh tahap 1 adalah BIS yang diolah dengan asam humat memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0.01) terhadap kandungan Cu BIS. Hasil yang diperoleh tahap2 menunjukkan bahwa BIS yang difermentasi dengan ke tiga kapang memberikan hasil yang berbeda nyata (P<0.05) terhadap kandungan bahan kering, protein kasar, serat kasar,kandungan asam amino, aktifitas protease dan sellulase. Kesimpulan dari penelitian ini pada tahap 1 bahwa pengolahan BIS dengan asam humat dapat menurunkan kandungan Cu sampai 100% ( 0%) pada dosis asam humat 400ppm dan lama perenaman 18 jam. Tahap 2 bahwa BIS yang difermentasi dengan A. niger memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kapang Pennicillium dan Trichoderma, dilihat dari kandungan protein kasar tertinggi (26.01%) dan serat kasar terendah (15.02%) yaitu fermentasi dengan kapang A. niger, lama fermentasi 7 hari dan dosis asam humat 100 ppm yang memberikan kandungan gizi BIS yang baik.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Unit atau Lembaga: Lembaga Penelitian Unand
Depositing User: lp Unand Ampera Warman
Date Deposited: 18 Aug 2010 05:12
Last Modified: 18 Mar 2011 08:31
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/4124

Actions (login required)

View Item View Item