Repository Universitas Andalas

Siklus Unsur Hara dan Hubungannya dengan Keanekaragaman Spesies Tumbuhan di Hutan Hujan Tropik, Sumatera Barat ; Tingkat Dekomposisi Daun Tumbuhan Spesies Spesifik

Hermansah, Hermansah (2010) Siklus Unsur Hara dan Hubungannya dengan Keanekaragaman Spesies Tumbuhan di Hutan Hujan Tropik, Sumatera Barat ; Tingkat Dekomposisi Daun Tumbuhan Spesies Spesifik. Project Report. Lembaga Penelitian Unand. (Unpublished)

[img] PDF (Siklus Unsur Hara dan Hubungannya dengan Keanekaragaman Spesies Tumbuhan di Hutan Hujan Tropik, Sumatera Barat ; Tingkat Dekomposisi Daun Tumbuhan Spesies Spesifik) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (1757Kb)

Abstract

Penelitian tentang siklus unsur hara dan hubungannya dengan keanekaragaman spesies tumbuhan di hutan hujan tropik, Sumatra barat,terutama tentang tingkat dekomposisi daun tumbuhan spesies spesifik (yang mengandung Al tinggi (akumulator Al, Memecylon laurinum dan yang mengandung Al rendah (non akumulator Al, Nephelium mutabile) telah dilakukan di plot observasi ekologi hutan hujan tropik di Pinang-Pinang, Gunung Gadut Padang, dan analisis kandungan hara dari serasah telah dilakukan di Laboratorium Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang. Penelitian ini telah dilakukan sejak bulan Februari sampai Agustus 2004. Untuk melihat perbedaan proses dekomposisi antar spesies yang ditempatkan pada tiga jenis posisi topografi, percobaan di desain dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam bentuk faktorial 2x3 dengan tiga ulangan. Setelah dilakukan uji F, dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5 %. Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut: faktor A adalah dengan menggunakan serasah dua spesies tumbuhan, yaitu Memecylon laurinum untuk tanaman akumulator Al dan Nephelium muiabite untuk tanaman non akumulator AL. Faktor B adalah tiga posisi topografi, yaitu di puncak, di lereng, dan di kaki bukit dari plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis serasah daun tumbuhan yang mengadung hara yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kecepatan dekomposisi. Namun posisi topografi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kecepatan dekomposisi. Seiain itu ciri morfologi daun serasah serta luas area spesifik (LAS) daun memberikan pengaruh yang nyata terhadap proses dekomposisi. Perbedaan faktor-faktor tersebut, maka dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa serasah tumbuhan akumulator Al (Memecyton laurinum) terdekomposisi lebih cepat dibandingkan dengan serasah tumbuha non akumulator Al (Nephelium mutabile). Sampai pada 6 bulan dekomposisi bobot kering serasah daun masih tertinggal sekitar 40 %. Dari penelitian ini dapat disarankan bahwa untuk menentukan kecepatan dekomposisi yang tepat perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk waktu lima dekompoisi sampai 1 tahun atau sampai bobot kering bahan menjadi kecil atau hilang.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Unit atau Lembaga: Lembaga Penelitian Unand
Depositing User: girl 123 456
Date Deposited: 25 Oct 2010 07:24
Last Modified: 22 Sep 2011 08:30
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/4290

Actions (login required)

View Item View Item