Repository Universitas Andalas

KAJIAN TEKNOLOGI DAN SOSIOTEKNO-EKONOMI INDUSTRI KACANG GARING SKALA KECIL

Aisman, Aisman and Refdinal, Refdinal (2014) KAJIAN TEKNOLOGI DAN SOSIOTEKNO-EKONOMI INDUSTRI KACANG GARING SKALA KECIL. Artikel Penelitian .

[img] PDF (KAJIAN TEKNOLOGI DAN SOSIOTEKNO-EKONOMI INDUSTRI KACANG GARING SKALA KECIL) - Published Version
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (758Kb)

Abstract

Penelitian kajian teknologi dan sosio-teknoekonomi Industri kacang Garing Skala Kecil telah dilakukan di kenagarian Sawah Tangah Kecamatan pariangan Kabupaten Tanah Datar dan Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas pertanian universitas Andalas dari bulan Februari sampai dengen Agustus 2006. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis bahan pemutih serta lama perendaman terbaik yang dapat memperbaiki penampakan serta menghasilkan kacang garing yang memenuhi persyaratan mutu standar. Disamping itu juga dilakukan pengumpulan data diskriptif'tentang kondisi Sosio-Ekonomi petani dan pengusaha kacang garing serta mengevaluasi kelayakan finansial usaha kacang garing. Penelitian ini dilakukan dengan dua pendekatan metode; pertama survey lapangan untuk mendapatkan data sosio-ekonomi dan tekno-ekonomi. Kedua perlakuan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dalam Faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah penggunaan larutan : Natrium Metabisulfit 1500 ppm (A1). Calsium Hypochloride 1500 ppm (A2), Tawas 1500 ppm (A3) dan factor kedua adalah perendaman di dalam masing-masing larutan selama: 30 menit (B1) dan 60menit (B2) Hasil penelitian menunjukan bahwa ketiga jenis bahan pemutih tersebut layak digunakan dalam proses pengolahan kacang garing (kacang goreng) dengan indikasi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar air dan residu serta ambang untuk kedua parameter tersebut masih dibawah yang direkomendasikan. Disamping itu pemberian bahan pemutih terlihat dapat memperbaiki warna dari kacang goreng yang dihasilkan dengan tanpa merubah aroma, rasa dan kerenyahan dibandingkan kacang goreng yang diolah oleh masyarakat dengan teknik yang biasa mereka gunakan perendaman selama 30 menit di dalam larutan bahan pemutih yang dimaksud di atas sudah cukup untuk memberikan hasil yang baik terhadap olahan kacang goreng. Dari penelitian juga diperoleh informasi terjadinya penurunan produksi kacang tanah di Nagari Sawah Tangah dalam tiga tahun terakhir sebagai akibat dari musim panas yang relatif lama dan serangan hama penggerek batang. hama penggerak batang telah menyerang hampit 40% dari jumlah polong kacang tanah yang terbentuk. Dalam satu tahun terakhir selain serangan hama penggerek polong tanaman kacang tanah masyarakat juga diserang jamur batang. Serangan ini menyebabkan kacang tanah akan layu sebelum pembentukan polong. Harga kacang tanah yang sangat fluktuatif juga seringkali merugikan petani kacang tanah. Hal ini menyebabkan banyaknya petani yang beralih dari semula menanam kacang tanah ke palawija lainnya seperti cabe, tomat dan jagung. Bahan bakar yang masih dianggap terbaik oleh masyarakat dalam pengolahan kacang goreng adalah bersumber dari kayu. Belakangan kayu kulit manis (hasil budidaya) relatif sulit didapat sehingga banyak beralih ke kayu yang bersumber dari hutan, hal ini tentu mengkhawatirkan dari sudut konservasi lahan. Sampai sampai saat ini usaha pengolahan kacang goreng adalah usaha yang relatif layak dikembangkan secara finansial, hal ini terlihat dari indikator NpV usaha yang positif yaitu Rp. 50.897.994,-.

Item Type: Article
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Unit atau Lembaga: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Haryoshi Utami
Date Deposited: 25 Oct 2010 07:46
Last Modified: 31 Aug 2015 02:31
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/4388

Actions (login required)

View Item View Item