MODIFIKASI DAN INTRODUKSI ALAT PENGOLAHAN GAMBIR DI KECAMATAN SULIKI GUNUNG EMAS KABUPATEN 50 KOTA

Chatib, Charmyn and Sandra, Sandra and Berd, Isril (2010) MODIFIKASI DAN INTRODUKSI ALAT PENGOLAHAN GAMBIR DI KECAMATAN SULIKI GUNUNG EMAS KABUPATEN 50 KOTA. Artikel Hasil Pelaksanaan Kegiatan Vucer .

PDF (MODIFIKASI DAN INTRODUKSI ALAT PENGOLAHAN GAMBIR DI KECAMATAN SULIKI GUNUNG EMAS KABUPATEN 50 KOTA) - Published Version Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (725Kb)

Abstract

Gambir merupakan komoditi unggulan di Kabupaten 50 Kota. Lebih dari 50 persen ekspor gambir dari Indonesia berasal dari Sumatera Barat (Dinas Perkebunan Tk I Sumatera Barat, 2000). Lebih dari 87.20 persen produksi gambir di Sumatera Barat berasal dari kabupaten 50 Kota, dengan kecamatan penghasil adalah Pangkalan Koto Baru, Kapur IX, Suliki Gunung Emas dan kecamatan lainnya. Produksi gambir dikabupaten ini selalu meningkat, menurut Badan Pusat Statistik kabupaten 50 Kota (1998), tahun 1997 produksinya 7 378,70 ton meningkat jadi 7 832,31 ton pada tahun 1998, naik 61 persen. Dipilihnya kecamatan Suliki Gunung Emas adalah karena letak kenagarian sulit ditempuh karena jalan tidak lancar walaupun jaraknya 60 km dari kota Payakumbuh, disamping itu juga Kecamatan ini merupakan daerah penghasil gambir nomor 3 dalam kabupaten 50 Kota. Tujuan dari pelaksanaan vucer adalah untuk menginovasikan ilmu yang diperoleh diperguruan tinggi sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat dengan ilmu tepat guna, sehingga hasil pascapanen tanaman ini meningkat dan taraf hidup petani akan lebilt baik, yaitu dengan alat pascapanen pengolahan gambir. Alat pengolahan itu adalah hasil modifikasi dari alat yang biasa digunakan oleh petani pada sistem pengempaan sehingga tenaga dan waktu pengolahan dapat dipersingkat, frekuensi pengolahan bertambah, hasil meningkat, sehingga pendapatan petani akan meningkat pula.

Actions (login required)

View Item