Nizar, Zuryati (2010) EFEK PROTEKSI FLAVONOID KENCUR (KAEMPFERIA GALANGA LINN) TERHADAP TUBULUS KONTORTOS GINJAL TIKUS SETELAH TERPAPAR KARBON-TETRAKHLORIDA. Project Report. LP UNAND. (Unpublished)
PDF (EFEK PROTEKSI FLAVONOID KENCUR (KAEMPFERIA GALANGA LINN) TERHADAP TUBULUS KONTORTOS GINJAL TIKUS SETELAH TERPAPAR KARBON-TETRAKHLORIDA)
- Updated Version
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (655Kb) |
Abstract
Kencur (Kaemferia Galanga Linn) suatu tanaman yang telah lama digunakan sebagai obat dimasyarakat. Dari analisa kimia diketahui bahwa kencur mengandung senyawa minyak atsiri dan flavonoid. Penelitian terhadap fiavonoid kencur yang telah dilakukan yaitu sebagai hepato- protektor yang mampu melindungi / mengurangi luas kerusakan elhepar tikus setelah terpapar CCl4. Sekarang dilanjutkan penelitian proteksi flavonoid kencur terhadap tubulus kontortus proksimal ginjal setelah terpapar CCl4. Ginjal merupakan organ yang berperan dalam sistim urinarius. Kerusakan ginjal akan mempengaruhi keseimbangan elektrolit didalam tubuh. Gangguan fungsi ginjal diantaranya dapat disebabkan oleh keracunan zat kimia. Diantara zat kimia tersebut adalah CCl4. Dengan pemberian flavonoid diharapkan dapat melindungi atau mengurangi kerusakan tubulus kontortus ginjal. Sebagai objek penelitian digunakan 25 ekor tikus yang dibagi atas 3 kelompok. Kelompok I, 5 ekor tikus sebagai kontrol negatif (tidak diberi apa apa). Kelompok II, 10 ekor tikus sebagai kontrol positif, diberi diet basal, pelarut, dan pada hari ke 9 diberi CCl. Kelompok III sebagai perlakuan diberi senyawa flavonoid selama 8 hari.diet basal pelarut dan hari ke 9 diberi CCl4. Pada hari ke 2 dan ke 4 setelah pemberian CCl4, tikus dikorbankan dan diambil ginjalnya serta selanjutnya dilakukan pembuatan preparat histologis ginjal untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada tubulus kontortus proksimal. Dengan melihat hasil mikroskopik, tampak pada hari ke 2 (kontrol positif yang diberi CCl4 epitel tubulus kontortus proksimal menunjukkan adanya perubahan yaitu,degenerasi, nekrosis. Pada hari ke 4 nekrosis yang terjadi lebih luas. Sedangkan pada kelompok perlakuan, tampak pada hari ke 2 efek flavonoid sudah ada, karena hanya beberapa epitel vang mengalami nekrosis. Pada hari ke 4 tampak pengaruh CC14 pada tubulus epitel tubulus kontortus proksimal tidak tampak lagi karena pengaruh proteksi flavonoid. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah pemberian flavonoid dosis 10 mg/ kg. B. B. dapat melindungi sel epitel tubuius kontortus proksimal ginjal dari paparan CCI4.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Unit atau Lembaga: | Lembaga Penelitian Unand |
Depositing User: | SSi Resta Yanda |
Date Deposited: | 25 Oct 2010 05:54 |
Last Modified: | 22 Sep 2011 03:42 |
URI: | http://repository.unand.ac.id/id/eprint/4439 |
Actions (login required)
View Item |