GAMBARAN KADAR MALONDIALDEHID (MDA) DARAH PADA PENDERITA HIPERTIROID DAN HIPOTIROID

Ilyas, Erna and Yerizal, Eti and Reyani, Finda (2014) GAMBARAN KADAR MALONDIALDEHID (MDA) DARAH PADA PENDERITA HIPERTIROID DAN HIPOTIROID. Project Report. LP UNAND. (Unpublished)

PDF (GAMBARAN KADAR MALONDIALDEHID (MDA) DARAH PADA PENDERITA HIPERTIROID DAN HIPOTIROID) - Published Version Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (772Kb)

Abstract

Hipertiroid adalah keadaaan yang disebabkan oleh hiperfungsi dan hipersekresi hormon-hormon tiroid oleh kelenjer tiroid, sehingga terdapat hormon-hormon tiroid berlebihan dalam darah. Pada hipertiroid ini terjadi suatu proses stress aksidatif yang menghasilkan lipid peroksida, pemecahan lipid peroksida menghasilkan senyawa melondialdehid (MDA). Telah dulakukan suatu penelitian secara cross sectional terhadap kadar MDA darah pada penderita hipertiroid di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, dan bulan Oktober 2000- Desember 2000. Pemeriksaaan kadar melondialdehid (MDA) darah ini menggunakan metode Placer, Cusman dan Jhonson. Ujinya disebut uji TBA (Thio Barbituric Acids) yang dibaca dengan Spektrofotometer "Spectronic 21" pada panjan gelombang 529 nm. Dari 20 orang penderita hipertiroid yang telah diperiksa darahnya, semua penderita hipertiroid mengalami peningkatan kadar MDA. Jika dibandingkan dengan kadar MDA darah pada orang normal, maka kadar MDA darah pada penderita hipertiroid meningkat 2,5 kali lipat. Kadar MDA darah tertinggi yang didapat adalah 11,8 nmol/ml, sedangkan yang terendah 2,95 nmol/ml. Frekuensi tertinggi penderita hipertiroid menurut kelompok umur adalah pada umur 25- 32 tahun (35 %) dan banyak dialamin oleh jenis kelamin wanita yaitu 16 orang (80%) Berdasarkan hasil penelitian ini, maka kadar MDA darah pada penderita hipertiroid mengalami peningkatan. Kadar MDA pada penderita Hipotiroid tidak bisa dilakukan karena kasusnya tidak ditemui pada saat penelitian.

Actions (login required)

View Item