Repository Universitas Andalas

TANGGUNGJAWAB PRODUSEN MAKANAN TERHADAP KONSUMEN DALAM KRANGKA UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DI KOTA PADANG

Amalia , Dian and Elmis, Linda and Romi, Romi (2010) TANGGUNGJAWAB PRODUSEN MAKANAN TERHADAP KONSUMEN DALAM KRANGKA UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DI KOTA PADANG. Project Report. LP UNAND. (Unpublished)

[img] PDF (TANGGUNGJAWAB PRODUSEN MAKANAN TERHADAP KONSUMEN DALAM KRANGKA UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DI KOTA PADANG) - Published Version
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (642Kb)

Abstract

Dengan mempergunakan konsep Tanggungjawab Mutlak (strict liability) dalam bidang perlindungan konsumen, khususnya tanggungjawab produsen, akan memudahkan pembuktian, yang pada akhirnya benar-benar memberi perlindungan kepada konsumen. Ini tidak dimaksudkan untuk menempatkan produsen pada posisi yang sulit semata-mata, tetapi karena kedudukan produsen yang jauh lebih kuat dibandingkan dengan konsumen yang antara lain disebabkan: Kemampuan pengusaha di bidang keuangan, kemajuan teknologi industri yang amat pesat dan kemampuan pengusaha untuk memakai ahli hukum yang terbaik dalam menghadapi suatu perkara. Memberlakukan pertanggurgjawaban mutlak maka apa yang diharapkan dari perlindungan konsumen dapat tercapai, sebab pihak konsumen yang akan dilindungi itu akan dapat dengan mudah mempertahankan atau mernperoleh haknya bila dibandingkan dengan konsep kesalahan, di mana kousumen dibebani kewajiban untuk membuktikan kesalahan produsen. Negligence ialah suatu prilaku yang tidak sesuai dengan standar kelakuan (standard of conduct) yang ditetapkan dalam undang-undang demi perlindungan anggota masyarakat terhadap resiko yang tidak rasional. Yang dimaksudkan disini adalah adanya perbuatan kurang cennat, kurang hati-hati yang semestinya seorang penjual atau produsen mempunyai duty of care (kewajiban memelihara kepentingan orang lain). Unsur esensial dalam negligence ini adalah adanya "duty of care" (kewajiban memelihara kepentingan orang lain) yang dilanggar oleh produsen. Duty of care ini mensyaratkan bahwa produsen harus berhati-hati dalam menjaga kepentingan orang lain yaitu pemakai produk . Oleh karena itu produsen atau penjual diharuskan waspada dalam memproduksi dan memasarkan produknya. Guna memperoleh data yang dibutuhkan maka dalam penelitian ini digunakan metode pendekatan yuridis empiris dengan teknik pengumpulan data yaitu studi dokumen dan wawancara . Berdasarkan hasil penelitian antara lain yaitu; tanggungjawab produsen terhadap konsumen tidak hanya kepada konsumen yang berhubungan secara jual beli atau perjanjian (kontrak) akan tetapi juga terhadap konsumen di luar perjanjian. Ruang lingkup penggantian kerugian dalam prakteknya terbatas pada sejumlah nilai makanan yang rusak atau cacat itu sendiri. Bentuk atau ujud penggantian yang diberikan adalah barang , dalam jumlah dan jenis yang sama dengan makanan yang cacat atau rusak. Alternatifnya adalah pengembalian sejumlah uang harga pembelian. Kesedian produsen memberi ganti kerugian kepada konsumen adalah didasarkan pada pertimbangan ekonomis semata-mata, bukan karena merasa bertanggungjawab secara hukum.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: K Law > K Law (General)
Unit atau Lembaga: Lembaga Penelitian Unand
Depositing User: SSi Resta Yanda
Date Deposited: 25 Oct 2010 07:14
Last Modified: 22 Sep 2011 07:51
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/4545

Actions (login required)

View Item View Item