PENERAPAN TEKNOLOGI SEDERHANA PENGOLAHAN SUSU SEGAR DAN PEMBINAAN PEMASARAN DI KUD MADYA PADANG PANJANG

Arief, Arief and Sugitha , I Made and Agustar, Asdi (2010) PENERAPAN TEKNOLOGI SEDERHANA PENGOLAHAN SUSU SEGAR DAN PEMBINAAN PEMASARAN DI KUD MADYA PADANG PANJANG. Project Report. Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Andalas. (Unpublished)

PDF (PENERAPAN TEKNOLOGI SEDERHANA PENGOLAHAN SUSU SEGAR DAN PEMBINAAN PEMASARAN DI KUD MADYA PADANG PANJANG) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (854Kb)

Abstract

Permasalahan utama yang dihadapi oleh peternak sapi perah KUD Madya Kodya Padang Panjang adalah pengetahuan peternak yang masih rendah tentang teknologi pengolahan susu segar sehingga pada saat produksi puncak, susu segar yang tidak terjual berakibat merugikan peternak. Penerapan teknologi pengolahan susu mampu merobah cita rasa susu menjadi lebih disukai sehingga susu segar yang diproduksi dapat dipasarkan. Tujuan yang ingin dicapai diantaranya adalah untuk meningkatkan pengetahuan peternak tentang teknologi pengolahan susu segar, meningkatkan volume penjualan susu, memperlancar pemasaran dengan tujuan akhir adalah meningkatkan pendapatan peternak. Khalayak sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peternak sapi perah KUD Madya yang terletak di Desa Ganting Kecamatan Padang Panjang Timur Kodya Padang Panjang. Jenis teknologi yang diterapkan adalah susu coklat, susu strawberry, es dadih, dodol susu dan kerupuk susu. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan beberapa metode yaitu penyuluhan, percontohan/demonstrasi, penerapan oleh peternak mitra/binaan, bimbingan dan pembinaan. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang meliputi aspek umum, tenaga kerja, pemasaran, pendapatan serta mengidentifikasi berbagai faktor baik faktor pendukung maupun faktor penghambat. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan telah mampu memberikan pengetahuan kepada peternak tentang beberapa teknologi sederhana dalam hal pengolahan susu yang mampu mengatasi permasalahan pemasaran. Salah satu faktor pendukungya adalah tingginya minat masyarakat untuk ikut serta dan berperan aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan. Selama 2 bulan masa pembinaan, penerapan teknologi pengolahan susu mampu memberikan pendapatan tambahan kepada peternak rata-rata sebesar Rp 26.650/hari yang jika ditinjau dari sudut kegiatan usaha pertanian sudah cukup memadai. Jika produksi susu sapi meningkat, keuntungan yang diperoleh peternak tentu akan meningkat pula. Dari hasil pelaksanaan kegiatan dapat disimpulkan bahwa penerapan teknologi pengolahan susu segar telah mampu memberikan nilai tambah terhadap produk yang dibuat peternak yang memberikan tambahan pendapatan yang cukup berarti dalam menunjang ekonomi rumah tangga peternak.

Actions (login required)

View Item