Repository Universitas Andalas

PERBAIKAN METODE DEHIDRASI DAN PENGEMASAN KERUPUK KULIT PADA INDUSTRI KERUPUK KULIT "INDOMO" SARUASO KABUPATEN TANAH DATAR SUMATERA BARAT

Khasrad, Khasrad and Syair, Nurdisyah (2010) PERBAIKAN METODE DEHIDRASI DAN PENGEMASAN KERUPUK KULIT PADA INDUSTRI KERUPUK KULIT "INDOMO" SARUASO KABUPATEN TANAH DATAR SUMATERA BARAT. Project Report. Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Andalas. (Unpublished)

[img] PDF (PERBAIKAN METODE DEHIDRASI DAN PENGEMASAN KERUPUK KULIT PADA INDUSTRI KERUPUK KULIT "INDOMO" SARUASO KABUPATEN TANAH DATAR SUMATERA BARAT) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (403Kb)

Abstract

Metode dehidrasi merupakan pengeringan bahan pangan dengan menggunakan udara panas untuk menurunkan aktivitas air sampai aras yang relatif rendah. Dari hasil pemantauan di industri kerupuk kulit Indomo, metode dehidrasi dilakukan masih secara alamiah dengan sinar matahari langsung, dimana kulit didehidrasi diatas lantai tikar, sehingga laju dehidrasi berjalan lambat dan hasilnya tidak maksimum. Pengemasan juga belum sempurna dimana plastik hanya diikat dengan karet atau benang dan belum diberi merk atau label. Alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah ; (1) membuat alat dehidrasi dengan sistem rak, (2) melakukan introduksi alat pengemas plastik dengan sistem klem listrik (seaker tub), (3) pemasangan merk atau label pada kemasan sehingga produk kerupuk tersebut lebih dikenal dipasaran dan (4) membimbing dan memotivasi pengusaha dalam peningkatan kualitas kerupuk kulit yang dihasilkan. Alat kemasan yang dibuat pada program vucer ini juga dapat mengefisienkan tenaga kerja dan waktu. Dimana waktu melakukan pengemasan dengan memakai lilin dan karet, tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 6 orang, sedangkan dengan alat pengemas dengan listrik tersebut hanya membutuhkan tenaga kerja sebanyak 2 orang. Dengan alat klem pengemas ini, terlihat tampilannya lebih rapi dan menarik, daya tahan kerupuk kulit lebih lama dan lebih memudahkan dalam pengangkutan atau transportasi. Dari analisa laboratorium yang dilakukan, terlihat adanya penurunan kadar air, dimana kerupuk kulit yang didehidrasi dengan rancangan alat program vucer ini, kadar airnya turun menjadi 1,45 %, kerenyahan dan rasa enak kerupuk menjadi lebih meningkat, sebab dengan lebih sempurnanya dehidrasi yang dilakukan sangat berpengaruh terhadap kualitas kerupuk yang dihasilkan.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Unit atau Lembaga: Lembaga Pengabdian Masyarakat
Depositing User: Haryoshi Utami
Date Deposited: 25 Oct 2010 07:24
Last Modified: 22 Sep 2011 03:34
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/4568

Actions (login required)

View Item View Item