Repository Universitas Andalas

RANCANG BANGUN PABRIK PAKAN MINI UNTUK MEMANFAATKAN BAHAN PAKAN LOKAL DAN LIMBAH AGROINDUSTRII

Adrizal, Adrizal and Arlina, Firda (2010) RANCANG BANGUN PABRIK PAKAN MINI UNTUK MEMANFAATKAN BAHAN PAKAN LOKAL DAN LIMBAH AGROINDUSTRII. Project Report. Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Andalas. (Unpublished)

[img] PDF (RANCANG BANGUN PABRIK PAKAN MINI UNTUK MEMANFAATKAN BAHAN PAKAN LOKAL DAN LIMBAH AGROINDUSTRII ) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (871Kb)

Abstract

Usaha peternakan skala kecil yang tangguh adalah yang tidak terlalu tergantung kepada pengusaha besar terutama dalam penyediaan ransum. Ketergantungan ransum dapat dikurangi dengan memproduksi ransum sendiri menggunakan bahan pakan lokal dan limbah agroindustri yang tersedia disekitar wilayah usaha. Namun sebagian bahan-bahan pakan lokal dan limbah agroindustri tersebut sebelum dapat digunakan terlebih dahulu harus diolah. Bahan-bahan tersebut antara lain kacang kedelai (pengganti bungkil kedelai impor) dan ampas tahu. Kacang kedelai sebelum digunakan sebagai campuran bahan pakan harus dipanaskan terlebih dahulu untuk menghilangkan antitrypsin yang terkandung di dalamnya. Ampas tahu mengandung air yang tinggi, oleh sebab itu sebelum dicampurkan ke dalam ransum harus dikeringkan terlebih dahulu. Semua bahan-bahan penyusun ransum yang telah halus harus dicampur rata, sebelum diberikan kepada ternak. Umumnya peternak kecil di Sumatera Barat masih belum mempunyai fasilitas untuk pengolahan bahan-bahan tersebut. Oleh sebab itu umumnya mereka lebih cenderung menggunakan konsentrat produksi lndustri Pakan komersil yang selanjutnya dicampur dengan jagung giling dan dedak padi. Dengan demikian mereka maksimal mempunyai mesin penggiling jagung dan timbangan. Dengan demikian untuk memanfaatkan bahan pakan lokal tersebut fasilitas perlu dilengkapi diantaranya dengan penggonseng kedelai, pengering ampas tahu dan mixer pencampur ransum. Penggonseng kacang kedelai dibuat dari drom yang diputar menggunakan sumbu yang disambungkan dengan engkol pemutar. Dibawahnya dipanaskan dengan api menggunakan kompor pompa dengan bahan bakar minyak tanah. Penggonseng dengan cara ini ternyata biayanya lebih murah (Rp74,5/kg) dibandingkan yang selama ini diterapkan (menggunakan kuali/wajan) yang memakan biaya Rp141/kg. Disamping itu prosesnya juga lebih cepat yakni mampu menggonseng 20 kg/jam. Metode yang diterapkan sebelum vucer hanya mampu menggonseng 10 kg/jam. Pengeringan ampas tahu dilakukan dengan oven yang dibuat dari seng plat dan dilapisi dengan triplek. Sumber pemanas adalah elemen listrik 450 watt. Metode ini lebih menguntungkan (butuh biaya Rp21.4/kg) dibandingkan dengan penjemuran sinar matahari (butuh biaya Rp 50/kg). Lagi pula pengeringan dengan metode yang ditawarkan tidak tergantung kepada cuaca.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Unit atau Lembaga: Lembaga Pengabdian Masyarakat
Depositing User: Haryoshi Utami
Date Deposited: 25 Oct 2010 07:23
Last Modified: 22 Sep 2011 03:05
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/4604

Actions (login required)

View Item View Item