Repository Universitas Andalas

FORMULASI RANSUM AYAM BURAS MENGGUNAKAN BAHAN PAKAN LOKAL Studi Kasus pada Usaha Peternakan Kelompok Peternak Tanjung Balai di Kenagarian Atar Kabupaten Tanah Datar

Adrizal, Adrizal and Marlida , Yetti and Harnentis, Harnentis (2010) FORMULASI RANSUM AYAM BURAS MENGGUNAKAN BAHAN PAKAN LOKAL Studi Kasus pada Usaha Peternakan Kelompok Peternak Tanjung Balai di Kenagarian Atar Kabupaten Tanah Datar. Project Report. Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Andalas. (Unpublished)

[img] PDF (FORMULASI RANSUM AYAM BURAS MENGGUNAKAN BAHAN PAKAN LOKAL Studi Kasus pada Usaha Peternakan Kelompok Peternak Tanjung Balai di Kenagarian Atar Kabupaten Tanah Datar) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (521Kb)

Abstract

Dalam rangka pelaksanaan Kuliah Kerja Usaha (KKU) telah dilakukan action research untuk menentukan formula ransum yang menguntungkan pada usaha peternakan ayam buras kelompok peternak Tanjung Balai. Parameter, yang diuji adalah produksi telur (% hen day), konsumsi ransum (gram/ekor/hari), ideks warna kuning telur dan income over feed cost (Rp/ekorihari). Perlakuan percobaan adalah ransum yang selama ini diberikan oleh peternak (perlakuan A); ransum dengan protein 14 % dan ME 2240 kkal/kg (Perlakuan B); ransum dengan protein 15 % dan ME 2400 kkal/kg (perlakuan C); ransum dengan protein 16 % dan ME 2560 kkal/kg (Perlakuan D); serta ransum dengan protein 17 % dan ME 2720 kkal/kg (perlakuan E) Hasil percobaan untuk perlakuan A, B, C, D dan E menunjukkan bahwa produksi telur berturut 36.5 %, 29 %,34.1 %,34.5 % dan 28 %. Konsumsi ransum berturut-turut 67 gram/ekor/hari, 71 gram/ekor/hari, 70 gram/ekor/hari, 65 gram/ekor/hari dan 66 gram/ekor/hari. Indeks warna kuning telur berturut-turut 6, 9, 9, 11 dan 10. Sedangkan income over feed cost berturut-turut Rp 122 / ekor/hari, Rp 132/ ekor/hari, Rp 163/ekor/hari,Rp 201/ekor/hari dan Rp 127/ ekor/hari Walaupun perlakuan A menunjukkan produksi telur yang paling tinggi, namun indeks warna kuning telurnva paling rendah sehingga nilai jualnya lebih rendah, akibatnya income over feed cost tidak tinggi. Berdasarkan hasil percobaan tersebut kelompok peternak Tanjung Balai memutuskan untuk menerapkan ransum D dalam usahanya, karena memberikan income over feed cost yang paling tinggi.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Unit atau Lembaga: Lembaga Pengabdian Masyarakat
Depositing User: SSi Santi Ariningsih
Date Deposited: 25 Oct 2010 07:21
Last Modified: 19 Sep 2011 07:55
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/4626

Actions (login required)

View Item View Item