Repository Universitas Andalas

PENINGKATAN KUALITAS AMPAS SAGU DENGAN BEBERAPA MIKROORGANISME SEBAGAI BAHAN PAKAN BROILER

Martaguri, Imana and Muis, Helmi (2014) PENINGKATAN KUALITAS AMPAS SAGU DENGAN BEBERAPA MIKROORGANISME SEBAGAI BAHAN PAKAN BROILER. Project Report. Lembaga Penelitian Universitas Andalas. (Unpublished)

[img] PDF (PENINGKATAN KUALITAS AMPAS SAGU DENGAN BEBERAPA MIKROORGANISME SEBAGAI BAHAN PAKAN BROILER) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (909Kb)

Abstract

Tujuan penelitian : 1) untuk mengetahui jenis mikroorganisme dosis inokulum dan lama fermentasi terhadap kandungan zat makanan ampas sagu fermentasi, 2) untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan ampas sagu fermentasi (ASF) dalam ransum ayam broiler. Metode penelitian yang digunakan adalah exp pada tahap I menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 3 x 3 dengan 2 ulangan untuk setiap kombinasi perlakuan. Perbedaan antara perlakuan diuji dengan Duncant Multiple Range Test (DMRT) menurut Steel & Torrie (1990). Faktor perlakuan adalah: faktor I jenis mikroorganisme (A) Neurospora sp, Pennicillium sp dan Trichoderma harzianum, faktor II: dosis inokulum (B) (3, 6 dan 9 % ), faktor III: lama fermentasi (c) (4, 7 dan l0 hari). Parameter yang diamati: bahan kering, kandungan protein kasar, kandungan serat kasar dan ampas sagu fermentasi. Tahap II menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan ransum dan 4 ulangan. perbedaan antara perlakuan diuji dengan uji DMRT. Menurut Steel dan Torrie (1990). Ransum perlakuan adalah sebagai berikut: A: ransum tanpa ampas sagu fermentasi (0% ASF), B : l0 % ASF, c :20 % ASF, D : 30 % ASF dan E : 40 % ASF. Peubah yang diamati: konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam broiler. Dari hasil penelitian Tahap I: terlihat bahwa tidak terdapat interaksi (P > 0.05) antara jenis mikroorganisme, dosis inokulum dan lama fermentasi terhadap bahan kering, protein kasar dan serat kasar ampas sagu fermentasi. Tetapi antara faktor A dan B serta A dan C terlihat adanya interaksi (P < 0.01 ) terhadap bahan kering, protein kasar dan serat kasar. Dari tahap II menunjukkan bahwa ampas sagu fermentasi memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P < 0.01) terhadap konsumsi ransum pertambahan bobot badan dan konversi ransum. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Jenis mikroorganisme, dosis inokulum dan lama fermentasi yang terbaik atau optimal dalam fermentasi ampas sagu adalah Pennicillium, dengan dosis inokulum 9 % dan lama fermentasi l0 hari yang memberikan kandungan bahan kering 64.21 %, protein kasar l4,08 % dan serat kasar 13.67%. Ampas sagu fermentasi dapat dipakai sampai level 30 % dalam ransum broiler. Hal ini dilihat dari konservasi ransum, PBB dan konservasi ransum yang sama dengan ransum tanpa ampas sagu fermentasi.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Unit atau Lembaga: Lembaga Penelitian Unand
Depositing User: Haryoshi Utami
Date Deposited: 25 Oct 2010 07:15
Last Modified: 31 Aug 2015 02:32
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/4681

Actions (login required)

View Item View Item