Repository Universitas Andalas

PEMBUATAN INOKULUM KAPANG Neurospora spp UNTUK FERMENTASI BAHAN MAKANAN TERNAK

Harnentis, Harnentis and Gusmanizar, Neni and Yeni, Fitri (2010) PEMBUATAN INOKULUM KAPANG Neurospora spp UNTUK FERMENTASI BAHAN MAKANAN TERNAK. Project Report. Lembaga Penelitian Universitas Andalas. (Unpublished)

[img] PDF (PEMBUATAN INOKULUM KAPANG Neurospora spp UNTUK FERMENTASI BAHAN MAKANAN TERNAK) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (617Kb)

Abstract

Penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama untuk menentukan lama fermentasi substrat onggok dan dedak padi. Aktivitas enzim selulase maksimal Yang dihasilkan digunakan sebagai dasar untuk fermentasi selanjutnya. Tahap kedua untuK menentukan aktivitas enzim selulase, kandungan karotenoid dan protein kasar inokulum pada substrat dengan imbangan C/N yang berbeda yaitu 20 : 1, 15 : 1, 10 : 1 dan 5 : 1 . Pada tahap ketiga menggunakan substrat dengan imbangan C/N 20 : 1. untuk mengetahui pengaruh suhu pengeringan yang terdiri dari 80 'C, 70 'C, 60 'C, 50 'C, 40 'C dan panas matahari terhadap juMlah, persentase spora hidup dan kadar air inokulum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama fermentasi pada substrat onggok dan dedak padi 6 hari memberikan aktivitas enzim selulase Maksimal Yaitu 0,023 IU/ml. Lama fermentasi 6 hari digunakan untuk penelitian kedua. Imbangan C/N yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P< 0.01 ) terhadap aktivitas enzim selulase, kandungan karotenoid dan protein kasar inokulum. Aktivitas enzim selulase, kandungan karotenoid dan protein kasar inokulum pada substrat dengan imbangan C/N 20 : 1 lebih tinggi dari pada inokulum dengan imbangan C/N lainnya. Suhu pengeringan inokulum memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0.01) terhadap jumlah, persentase spora hidup dan kadar air inokulum. Jumlah dan persentase spora hidup inokulum pada suhu pengeringan 80 'C dan 70 'C sangat nyata (P<0 01) lebih rendah dibanding suhu pengeringan 60 'C. 50 'C, 40 'C dan panas matahari . Hal ini disebabkan suhu yang tinggi dapat merusak sel sehingga sel spora mati. Jumlah dan persentase spora hidup inokulum pada suhu pengeringan 60 'C (11.7 x 10^7 /gram,78 %) dengan kadar air 12.85 % berbeda tidak nyata (P>0 01) dengan inokulum yang dikeringkan dengan panas matahari ( ll .7 x 10^7 /gram,78 %) dengan kadar air 12.17 %. Inokulum ini cukup bagus karena kadar air setelah pengeringan berada pada kisaran kadar air yang cocok untuk disimpan Jumlah dan persentase spora hidup inokulum pada suhu pengeringan 50 'C (13.65 x 10^7 /gram, 91% ) dengan kadar air 28,25 % berbeda tidak nyata (P>0 01) dengan inokulum yang dikeringkan pada suhu 40 'C (14.1 x 10^7 /gram,95 %) dengan kadar air 34.61 %. Walaupun jumlah dan persentase spora hidup inokulum ini lebih tinggi tetapi mungkin daya simpannya lebih pendek karena kadar airnya lebih tinggi.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Unit atau Lembaga: Lembaga Penelitian Unand
Depositing User: mharri novendra
Date Deposited: 25 Oct 2010 02:21
Last Modified: 21 Sep 2011 08:24
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/4986

Actions (login required)

View Item View Item