Marnita AS, Rina and Puspitahati, Dewi and Bustami, Hamidah (2010) PERUBAHAN MOTIVASI DAN FUNGSI NAMA DIRI ORANG MINANG. Project Report. Lembaga Penelitian Universitas Andalas. (Unpublished)
PDF (PERUBAHAN MOTIVASI DAN FUNGSI NAMA DIRI ORANG MINANG)
- Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (899Kb) |
Abstract
Nama diri adalah kata yang digunakan untuk menyebut diri dan berfungsi sebagai penanda identitas seseorang. Dilihat dari segi ilmu bahasa, nama diri merupakan sebutan lingual yang dapat disebut sebagai tanda, nama diri, sebagai penanda identitas juga bisa disebut sebagai simbol dan memegang peranan penting dalam komunikasi. Nama diri sebagai penanda diri juga merupakan simbol. Contoh, daiam bahasa Jawa palupi,"teladan", selain sebagai penanda identitas wanita juga sebagai simbol keteladanan dan sulistya "indah", "tampan" selain penanda identitas diri pria juga sebagai simbol keteladanan. Penelitian ini adalah sebuah penelitian deskriptif yang mencoba melihat nama diri orang Minang serta perubahan-perubahan yang terjadi dalam fungsi dan motivasi nama diri orang Minangkabau. Data yang diperoleh melalui angket ini diperoleh dari sampel yang latar belakang sosial mereka beragam. Dari penelitian terhadap 772 buah nama yang pemiliknya lahir dalam jangka waktu lebih kurang 100 tahun, yaitu dari tahun 1819 sampai dengan tahun 2000, didapat gambaran bahwa nama diri orang Minang tidak memiliki sistim yang baku seperti halnya pada masyarakat Bali, Jawa atau Tapanuli, sehingga pemberian nama tidak dibatasi oleh aturan-aturan tertentu yang mendirikan namaa orang Minang. Nama di Minangkabau tidak mencerminkan latar belakang sosial masyarakat walaupun pada l0 tahun terakhir ini nama-nama Islam menjadi trend di kalangan orang yang berpendidkan tinggi sementara nama-nama Barat disukai orang-orang berpendidkan rendah. Disamping itu juga tergambar yang signifikan dalam motivasi nama diri. Dalam jangka waktu lebih kurang seratus tahun, tampak bahwa nama diri semakin memiliki motivasi. Dulu nama diri orang Minang didominasi oleh nuansa Islam dan nama-nama yang tidak bermotivasi namun sekarang nama diri semakin bervariasi dengan motivasi yang beragam. Diperkirakan kondisi sosial masyarakat pada waktu tertentu di Minang merupakan suatu faktor yang mempengaruhi alasan atau motivasi pemserian nama. Dari segi kebahasaan, yaitu unsur bunyi, jumlah suku kata dan kata, maka tampak bahwa nama diri orang minang semakin tidak memiliki pola yang jelas.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Unit atau Lembaga: | Lembaga Penelitian Unand |
Depositing User: | mharri novendra |
Date Deposited: | 25 Oct 2010 09:28 |
Last Modified: | 21 Sep 2011 08:06 |
URI: | http://repository.unand.ac.id/id/eprint/5098 |
Actions (login required)
View Item |