Repository Universitas Andalas

PERANAN VITAMIN C PADA AKTIFITAS FAGOSITOSIS MAKROFAG TERHADAP Candida albicans PADA MUKOSA VAGINA WANITA HAMIL SECARA IN-VITRO

Rasyid, Roslaili (2008) PERANAN VITAMIN C PADA AKTIFITAS FAGOSITOSIS MAKROFAG TERHADAP Candida albicans PADA MUKOSA VAGINA WANITA HAMIL SECARA IN-VITRO. Project Report. Lembaga Penelitian Universitas Andalas. (Unpublished)

[img] PDF (PERANAN VITAMIN C PADA AKTIFITAS FAGOSITOSIS MAKROFAG TERHADAP Candida albicans PADA MUKOSA VAGINA WANITA HAMIL SECARA IN-VITRO) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (1071Kb)

Abstract

Berbagai penelitian melaporkan Vitamin-C mampu meningkatkan respon imun tubuh . Penelitian terhadap respon fagositosis makrofag terhadap bakteri dan virus juga sudah ada dilaporkan. Akan tetapi belum banyak yang meneliti tentang peranan vitamin-C terhadap respon fagositosis sel makrofag terhadap jamur terutama blastospora Candida albicans. Vitamin C merupakan antioksidan poten yang telah banyak terbukti mempunyai peranan meningkatkan respon imun seluler baik pada proses perlekatan (adherence), kemotaksis, fagositosis maupun produksi anion superoksida dengan melalui respon proliferatif limfosit, stimulasi proses fagositosis makrofag Semula penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan vitamin-C pada aktivitas fagositosis sel makrofag yang diambil dari bilasan vagina wanita .Akan tetapi setelah dilakukan penelitian, ternyata sangat sulit unutuk mendapatkan biakan murni dari sel makrofag murni yang berasal dari mukosa vagina, sehingga diputuskan untuk mengambil sel makrofag yang terdapat pada cairan peritonium mencit. Setelah diberikan tambahan Vitamin C dengan berbagai dosis yang berbeda secara oral selama 7 hari berturut-turut,kemudian di ukur daya fagositnya terhadap blastospora C. albicans. Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium yang bersifat eksperimental murni dan semua variabel yang mempengaruhi dapat dikendalikan. 12 ekor mencit putih betina galur Swiss yang berumur 4 - 6 minggu dengan berat badan lebih kurang 20 gram yang dibagi atas kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Perinciannya tiga ekor mencit sebagai kontrol, tiga mencit diberikan Vitamin C dosis 0.26 mg ( setara dengan 100 mg dosis manusia), tiga ekor diberikan Vitamin C dosis 0,52 mg (setara dengan 200 mg dosis manusia) dan 3 ekor lagi diberi Vitamin C dosis 0,78 mg (setara dengan 300 mg dosis manusia). Hasil penelitian yang didapat menunjukkan perbedaan yang jelas antara kelompok kontrol dengan kelompok yang mendapat perlakuan tambahan Vitamin C. Kelompok kontrol terlihat memfagosit lebih sedikit blastospora dibandingkan dengan kelompok perlakuan dengan tambahan Vitamin C dosis 0,52 mg dan 1,04 mg. Akan tetapi pada kelompok yang mendapat tambahan dosis Vitamin C 0,26 mg tampak rerata sel makrofag yang menfagosit blastospora lebih rendah dari kelompok kontrol. Hasil analisis statistik dengan One Way Anova menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna ( p < 0.05) antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan tambahan Vitamin C dosis 0,78 mg atau setara dengan Vitamin C dosis 300 mg pada manusia. Hal ini sesuai dengan yang didapatkan oleh Melok dkk (2004) dalam penelitiannya tentang peranan vitamin C dalam peningkatan aktivitas sel monosit pada darah orang sehat mendapatkan konsentrasi Vitamin C terbaik yang dapat meningkatkan aktivitas fagositosis sel mononuklear (monosit) itu adalah pada konsentrasi 200mg/ml.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Unit atau Lembaga: Lembaga Penelitian Unand
Depositing User: mharri novendra
Date Deposited: 01 Nov 2010 02:50
Last Modified: 01 Nov 2010 02:50
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/5173

Actions (login required)

View Item View Item