Nur, Mhd. (2010) INDUSTRI PELAYARAN SIBOLGA SEBAGAI PENUNJANG PEMBANGUNAN KAWASAN PESISIR TAPANULI PADA AKHIR ABAD KE-20. Project Report. Lembaga Penelitian Universitas Andalas. (Unpublished)
PDF (INDUSTRI PELAYARAN SIBOLGA SEBAGAI PENUNJANG PEMBANGUNAN KAWASAN PESISIR TAPANULI PADA AKHIR ABAD KE-20)
- Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (923Kb) |
Abstract
Potensi utama kawasan Teluk Tapian Nauli selama abad-20 adalah sektor perdagangan dan pelayaran, karena letak geografisnya sebagai pintu gerbang atau penghubung antara daerah pedalaman dan pesisir. Setelah beberapa puluh tahun memasuki zaman Orde Baru, kondisi nelayan belum mengalami perubahan yang berarti, sehingga kegiatan perdagangan dan pelayaran tetap tidak menarik. Akibatnya adalah sangat sulit untuk mencapai kembali citra sebagai bandar utama di pantai barat pulau Sumatera seperti masa lalu. Walaupun kondisi bandar lainnya di Nusantara telah mulai berkembang dengan baik, tetapi tidak demikian halnya dengan bandar Sibolga, karena tidak disentuh dengan peningkatan kualitas dan kuantitas sarana perhubungan sebagai urat nadi perekonomian penduduk. Potensi kawasan Teluk Tapian Nauli umumnya cukup banyak, tetapi fasilitas yang masih tersedia bersifat kecil-kecilan, seperti fasilitas bandar yang minim, alat pendingin yang tidak ada, armada penangkap ikan yang kurang modern, industri pembuatan perahu yang masih bersifat tradisional, dan dok kapal yang masih bersifat kecil-kecilan. Satu-satunya pelabuhan yang berjalan agak lamban adalah bandar Sibolga. Penduduk di Kabupaten Tapanuli Tengah itu tetap bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani yang berpenghasilan kurang. Sayangnya sebagian besar dari usaha ekonomi mereka belum memberikan nilai tambah. Para nelayan mengalami kesulitan dalam menjangkau jarak tangkapan yang potensial. Hal ini merupakan problem yang cukup dilematis dialami nelayan setempat. Tidak banyak orang yang tahu bahwa bandar Sibolga pada abad ke-19 pernah mengalami kejayaan dalam perdagangan dan pelayaran. Potensi yang dimiliki bandar tersebut tidak diperhatikan oleh pemerintah dengan serius. Kebanggaan penduduk pantai barat Sumatera terhadap Sibolga sudah tidak bisa diandalkan karena kejayaan bandar sejak masa silam telah sirna dan hanya tinggal kenangan. Paling tidak tergambar pada kondisi bandar Sibolga pada akhir abad ke-20. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dinamika sejarah kegairahan perdagangan dan kegiatan maritim dari sebuah bandar di pantai barat pulau Simatera yakni Sibolga di Teluk Tapian Nauli. Bandar maritim itu memainkan peranan penting dalam memajukan daerah pedalaman melalui perdagangan. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan faktor pertumbuhan dan kemerosotan sebuah bandar, dengan meninjau lintasan historis, corak dan dinamika hubungan ekonomi-politik antar bandar dan daerah pedalaman. Dengan kata lain studi tentang bandar Sibolga pada abad ke-19 adalah usaha untuk menggali dinamika dunia maritim sebuah kota bandar Nusantara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian perpustakaan dan lapangan yang menggabungkan data arsip dan wawancara.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania |
Unit atau Lembaga: | Lembaga Penelitian Unand |
Depositing User: | Haryoshi Utami |
Date Deposited: | 01 Nov 2010 02:42 |
Last Modified: | 22 Sep 2011 07:38 |
URI: | http://repository.unand.ac.id/id/eprint/5284 |
Actions (login required)
View Item |