Repository Universitas Andalas

DAYA HAMBAT SENYAWA P-METOKSI SINAMAT ETIL ESTER KENCUR (KAEMPFERIA GALANGA LINN) TERHADAP KERUSAKAN SEL HEPAR SETELAH DIINDUKSI DENGAN CCL4 DITINJAU DARI KADAR MDA (MELONDIALDEHID)

Revilla, Gusti and Nizar, RZ (2010) DAYA HAMBAT SENYAWA P-METOKSI SINAMAT ETIL ESTER KENCUR (KAEMPFERIA GALANGA LINN) TERHADAP KERUSAKAN SEL HEPAR SETELAH DIINDUKSI DENGAN CCL4 DITINJAU DARI KADAR MDA (MELONDIALDEHID). Project Report. LP UNAND. (Unpublished)

[img] PDF (DAYA HAMBAT SENYAWA P-METOKSI SINAMAT ETIL ESTER KENCUR (KAEMPFERIA GALANGA LINN) TERHADAP KERUSAKAN SEL HEPAR SETELAH DIINDUKSI DENGAN CCL4 DITINJAU DARI KADAR MDA (MELONDIALDEHID)) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (636Kb)

Abstract

Penelitian senyaWa p-metoksi sinamat etil ester yang telah dilakukan adalah sebagai tabir surya atau melindungi kulit dari panas matahari. Panas matahari merupakan salah satu oksidan yang dapat mengaktifkun pembentukan radikal bebas oksigen (RBO). Radikal bebas dapat berasal dari dalam tubuh (endigem) dan dari luar tubuh (eksogen). Diantara radikal bebas dari luar tubuh yaitu zat kimia seperti karbon tetra khlorida (ccl4). Karbon tetrakhlorida sering digunakan sebagai model untuk melihat kerusakan sel hepar hewam percobaan karena hasil metabolisme dari ccl4 ini akan menghasilkan suatu oksidan yaitu ccl3 ,Karena senyawa p-metoksi sinamat telah diketahui sebagai penqhambat radikal bebas oksigen,untuk itu juga dilakukan penelitian daya hambat senyawa p-metoksi sinamat terhadap sel hepar tikus setelah diinduksi dengan ccl4 ditinjau dari kadar MDA hepar. Penelitian ini menggunakan 28 ekor tikus yang dibagi atas 4 kelompok, yaitu: o Kelompok I, 4 ekor tikus sebagai kontrol negatif o Kelompok II, 8 ekor tikus sebagai kontrol positif (+), diberi pelarut senyawa selama 8 hari dan hari ke 9 diberi CCl4. o Kelompok III dan IV sebagai perlakuan, diberi senyawa p-metoksi sinamat dosis masing-masing 5 mg dam l0 mg/Kg BB selama 8 hari dan hari ke 9 diberi ccl4 pada hari ke ll dan l3.tikus dari masing-masing kelompok dimatikan dan diambil heparnya untuk pembuatan homogenat hepar dan dilakukan pengukuran kadar MDA hepar dan dilakukan pengukuran kadar MDA hepar dengan metode placer, dkk cit unibraw 1997. Pada hari ke 2 kelompok yang mendryat perlakuan senyawa p-metoksi sinamat dosis 5 mg dan 10 mg/Kg BB nilai Melondialdehid (MDA) hepar tikus adalah 2,55 nmol/ml dan 4,28 nmol/ml. Sedangkan kelompok kontrol yang hanya diberi ccL4 saja adalah 6,93 nmol/ml. Kadar MDA hepar secara statistik terlihat perbedaan yang bermakna antara yanq diberi senyawa p-metoksi sinamat dengan yang diberi ccl4 saja Namun tingginya kadar MDA hepar tikus pada dosis 10 mg/Kg BB setelah diberi senyawa p-metoksi sinamat mungkin disebabkan karena sel hepar tikus mengalami regenerasi yang cukup besar atau masih banyaknya rusak membran organela sel di intra sel yang akan menurunkan kadar enzim dihepar. Pada hari ke 4 pengamatan, kelompok yang mendapat perlakuan senyawa p-metoksi sinamat dosis 5nm dan 20 mg/Kg BB nilai MDA hepar tikus adalah 2,47 nmol/ml. Dari penelitian ini belum didapatkan dosis yang sinkron pemberian senyawa p-metoksi sinamat etil ester terhadap luas nekrosis hepar tikus dengan kadar melondialdehid (MDA) hepar. Untuk itunperlu penelitian lebih lanjut mencari dosis yang sinkron pemberian senyawa p-metoksi sinamat terhadap luas nekrosis dan kadar MDA hepar. Disamping itu juga dapat dilakukan penelitian penurunan kadar enzim seperti katalase dan SOD.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Unit atau Lembaga: Lembaga Penelitian Unand
Depositing User: SSi Resta Yanda
Date Deposited: 01 Nov 2010 02:41
Last Modified: 22 Sep 2011 04:06
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/5299

Actions (login required)

View Item View Item