Sriagtula, Riesi and Latif, Suslina A and Mirnawati, Mirnawati (2010) PENINGKATAN PRODUKTIFITAS ITIK PITALAH PASCA GEMPA MELALUI SISTEM PEMELIHARAAN INTENSIF DAN PEMANFAATAN BAHAN PAKAN LOKAL DI KECAMATAN BATIPUH KAB. TANAH. Project Report. Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Andalas. (Unpublished)
PDF (PENINGKATAN PRODUKTIFITAS ITIK PITALAH PASCA GEMPA MELALUI SISTEM PEMELIHARAAN INTENSIF DAN PEMANFAATAN BAHAN PAKAN LOKAL DI KECAMATAN BATIPUH KAB. TANAH)
- Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (81Kb) |
Abstract
Permasalahan yang dihadapi oleh peternak itik di Kecamatan Batipuh khususnya di Jorong Subang Anak adalah produktifitas itik yang rendah karena sistem pemeliharaan masih secara ekstensif. Disamping itu, mahalnya harga ransum merupakan salah satu penyebab juga sehingga mereka tidak melakukan sistem pemeliharaan terkurung (intensif) terhadap ternak itik mereka. Tujuan dari kegiatan ini untuk menekan biaya ransum dengan memanfaatkan bahan limbah seperti kulit pisang batu, kulit ubi kayu, dan ampas sagu. fermentasi sebagai pengganti bungkil kedele dalam ransum itik. Manfaatan kegiatan adalah dengan memanfaatkan kulit pisang batu fermentasi dalam ransum itik akan dapat menekan biaya ransum sekaligus dapat meningkatkan pendapatan peternak itik pada kelompok tani guci saiyo. Metode yang dilakukan pada pengabdian ini adalah : 1). Penyuluhan tentang pemanfaatan kulit pisang batu sebagai pakan itik. 2). Percontohan tentang cara pengolahan kulit pisang batu dengan metoda fermentasi dan cara penyusunan ransum untuk ternak itik. 3). Diskusi dan konsultasi. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat pada Kelompok Tani Guci Saiyo Kabupaten Solok cukup berhasil. Kegiatan yang dilakukan berupa ceramah dan diskusi serta dilanjutkan dengan demonstrasi teknologi pengolahan kulit pisang batu dengan metode fermentasi menggunakan kapang Rhizophus oligosporus / ragi tempe. Kegiatan yang diberikan memberikan hasil yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari tingginya minat, dan animo masyarakat peternak dalam mengikuti kegiatan penyuluhan. Ini terlihat sekitar 70% dari anggota yang hadir ikut berpran aktif dalam penyuluhan. Disamping itu juga bisa dilihat dari pertanyaan yang muncul berhubungan dengan materi penyuluhan yang diberikan. Selain itu bahan-bahan limbah barupa kulit pisang batu cukup banyak tersedia di daerah ini, yang selama ini tidak pernah diberikan pada ternaknya karena tidak adanya pengetahuan tentang itu. ± 90 % dari peternak mengatakan bahwa mereka belum mengetahui bahwa kulit pisang batu dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak itik. Dalam praktek percontohan cara pengolahan kulit pisang batu peternak juga sangat antusias sekali berperan aktif mencoba melakukan pengolahan tersebut.. Metode yang ditawarkan ini adalah metode fermentasi dengan menggunakan kapang Rhizophus oligosporus (ragi tempe). Sehingga setelah fermentasi kualitas kulit pisang batu meningkat, yang akhirnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan bagi ternak itik. Kulit pisang batu fermentasi ini dapat dipakai sebagai bahan pakan pengganti sebagian bungkil kedele dalam ransum, mengingat bungkil kedele susah didapat dan harganya mahal. Untuk itu dengan memanfaatkan kulit pisang batu fermentasi dalam ransum itik akan dapat menekan biaya ransum sekaligus tentu akan meningkatkan pendapatan peternak. Dari hasil evaluasi ternyata peternak itik Jorong Subang Anak tertarik dengan materi kegiatan yang diberikan serta percontohan yang diterapkan selama kegiatan berlangsung.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Unit atau Lembaga: | Lembaga Pengabdian Masyarakat |
Depositing User: | Haryoshi Utami |
Date Deposited: | 05 Nov 2010 09:18 |
Last Modified: | 05 Nov 2010 09:18 |
URI: | http://repository.unand.ac.id/id/eprint/5357 |
Actions (login required)
View Item |