Repository Universitas Andalas

Pengaruh Penyimpanan Biji Kakao Hasil Fermentasi dan Non-Fermentasi Terhadap Pertumbuhan Aspergillus sp dan Kontaminasi Senyawa Aflatoksin

Fristo, Claudia Chintya (2009) Pengaruh Penyimpanan Biji Kakao Hasil Fermentasi dan Non-Fermentasi Terhadap Pertumbuhan Aspergillus sp dan Kontaminasi Senyawa Aflatoksin. Other thesis, Fakultas Teknologi Pertanian.

[img] PDF (Pengaruh Penyimpanan Biji Kakao Hasil Fermentasi dan Non-Fermentasi Terhadap Pertumbuhan Aspergillus sp dan Kontaminasi Senyawa Aflatoksin) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (596Kb)

Abstract

Penelitian tentang "Pengaruh Penyimpanan Biji Kakao Fermentasi dan Non-Fermentasi Terhadap Pertumbuhan Aspergillus sp dan Kontaminasi Senyawa Aflatoksin" telah dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian dan Laboratorium SEAMEO Biotrop Bogor pada bulan Juni-September 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyimpanan biji kakao yang difermentasi dan yang tidak difermentasi terhadap pertumbuhan Aspergillus sp dan kontaminasi senyawa aflatoksin. Selain itu juga dilakukan analisa terhadap suhu fermentasi, pH fermentasi, kadar air, kadar lemak, pH biji kakao, Rh ruangan dan suhu ruangan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Setelah dilakukan analisis secara statistik dengan sidik ragam kemudian dilanjutkan dengan uji DNMRT pada taraf nyata 5%. Perlakuan tersebut terdiri dari penyimpanan 2 minggu, 4 minggu dan 6 minggu, dalam 2 kelompok yakni biji kakao fermentasi (A) dan biji kakao non fermentasi (B). Hasil penelitian menunjukan bahwa proses fermentasi dan non-fermentasi berpengaruh nyata terhadap kadar air dan pH biji kering, tetapi berbeda tidak nyata terhadap kadar lemak. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa proses penyimpanan selama 2 minggu, 4 minggu dan 6 minggu berpengaruh nyata terhadap kadar air dan pH biji kakao kering. Pertumbuhan Aspergillus sp lebih jelas terlihat pada biji kakao yang difermentasi, yaitu 8,4x10 pangkat min 1 cfu/g untuk penyimpanan minggu ke dua 1,7x10 pangkat min 1 cfu/g untuk penyimpanan minggu ke empat dan 3,4x10 pangkat min 1 cfu/g untuk penyimpanan minggu ke enam. Pertumbuhan Aspergillus sp terlihat pada biji kakao non fermentasi. Pengujian terhadap senyawa aflatoksin pada biji kakao fermentasi mengalami peningkatan selama penyimpanan terutama aflatoksin jenis B1 yaitu 3,96 ppb (minggu ke 2), 7,90 ppb (minggu ke 4) dan 7,97 ppb (minggu ke 6) sedangkan untuk aflatoksin jenis B2, G1 dan G2 selama penyimpanan tetap yakni, <1 ppb, <0,5 ppb dan <1 pbb. Kandungan senyawa aflatoksin untuk biji kakao non-fermentasi tidak mengalami perubahan selama penyimpanan dalam semua jenis aflatoksin yaitu B1, B2, G1 dan G2 yakni sebesar,<0,5 ppb, <1 ppb, <0,5 ppb dan <1 pbb.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Unit atau Lembaga: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Haryoshi Utami
Date Deposited: 19 Nov 2010 13:35
Last Modified: 19 Nov 2010 13:35
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/5727

Actions (login required)

View Item View Item