Repository Universitas Andalas

KARAKTERISTIK DAN NILAI GIZI BISKUIT BAYI YANG DIBUAT DARI TEPUNG TERIGU YANG DISUBSTITUSIKAN DENGAN TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita maxima Duch) DAN ISOLAT PROTEIN KECIPIR (Phosporcapus teragonolobus)

Mardhatillah, Mardhatillah (2008) KARAKTERISTIK DAN NILAI GIZI BISKUIT BAYI YANG DIBUAT DARI TEPUNG TERIGU YANG DISUBSTITUSIKAN DENGAN TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita maxima Duch) DAN ISOLAT PROTEIN KECIPIR (Phosporcapus teragonolobus). Other thesis, Fakultas Teknologi Pertanian.

[img] PDF (KARAKTERISTIK DAN NILAI GIZI BISKUIT BAYI YANG DIBUAT DARI TEPUNG TERIGU YANG DISUBSTITUSIKAN DENGAN TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita maxima Duch) DAN ISOLAT PROTEIN KECIPIR (Phosporcapus teragonolobus)) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (600Kb)

Abstract

Penelitian tentang "Karakteristik dan Nilai Gizi Biskuit Bayi yang Dibuat dari Tepung Terigu yang Disubsitusi dengan Tepung Labu Kuning dan Isolat Protein Kecipir" telah dilaksanakan dilaboratorium Teknologi Hasil Pertanian Universitas Andalas Padang, Laboratorium Kopertis wilayah X, Laboratorium Balai Pascapanen Departemen Pertanian RI dan Laboratorium Pangan dan Gizi PAU UGM. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli sampai september 2008. Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan kecipir dan labu kuning dalam pembuatan biskuit bayi dan untuk mengetahui jumlah isolat protein kecipir dan jumlah tepung labu kuning yang dapat ditambahkan kedalam biskuit bayi serta pengaruhnya terhadap sifat kimia, fisik dan organoleptik biskuit bayi yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Data pengamatan dianalisis dengan uji F pada taraf nyata 5% dan jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Perlakuan yang digunakan adalah A (300 gram tepung terigu), B (200 gram tepung terigu + 100 gram tepung labu), C (200 gram tepung terigu + lO0 gram campuran tepung labu dan isolat protein kecipir (37,5 gram : 62,5 gram), D (200 gram tepung terigu + 100 gram campuran tepung labu dan isolat protei kecipir (25 gram : 75 gram), E (200 gram tepung terigu + 100 gram campuran tepung labu dan isolat protein kecipir (12,5 gram : 82,5 gram). Pengamatan yang dilakukan terhadap tepung labu kuning adalah kadar abu, kadar protein, kadar serat kasar, kadar lemak, kadar karbohidrat dan kadar beta karoten. Pengamatan yang dilakukan terhadap isolat protein kecipir adalah kadar air, kadar protein dan kadar abu. Pengamatan yang dilakukan terhadap biskuit bayi yang dihasilkan adalah sifat kimia yang meliputi kadar air, kadar abu, kadar serat kasar, kadar protein, kadar karbohidrat, kadar lemak, kadar asam amino dan kadar beta karoten. Sedangkan uji organoleptik biskuit meliputi warna, aroma, tekstur dan produk yang paling disukai. Hasil penelitian menunjukan bahwa substitusi jumlah tepung labu kuning dan jumlah isolat protein kecipir berpengaruh terhadap kadar air, kadar abu, kadar serat kasar, kadar protein, kadar karbohidrat, kadar lemak, kadar asam amino dan kadar beta karoten, nilai warna, nilai aroma, nilai tekstur dan nilai rasa. Tingkat perbandingan tepung terigu, tepung labu kuning dan isolat protein kecipir pada perlakuan c merupakan perlakuan terbaik dengan nilai kesukaan terhadap warna 2,65 (suka); rasa 2,95 (suka); tekstur 2,75 (suka); aroma 2,45 (agak suka); kadar protein 28,55%; kadar lemak 7.18%; kadar abu 2,28%; kadar air 2,59%; kadar serat kasar 0,44%; kadar karbohidrat 59,7%.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Unit atau Lembaga: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Haryoshi Utami
Date Deposited: 22 Nov 2010 15:18
Last Modified: 22 Nov 2010 15:18
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/5831

Actions (login required)

View Item View Item