Repository Universitas Andalas

PENGARUH PEMBERIAN EPINEFRIN BERBAGAI KONSENTRASI TERIIADAP BERAT TESTIS DAN JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT (MUS MUSCALUS) STRAIN JEPANG

Dessy Abdullah, Dessy Abdullah (2008) PENGARUH PEMBERIAN EPINEFRIN BERBAGAI KONSENTRASI TERIIADAP BERAT TESTIS DAN JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT (MUS MUSCALUS) STRAIN JEPANG. Masters thesis, PASCA SARJANA.

[img] PDF ( PENGARUH PEMBERIAN EPINEFRIN BERBAGAI KONSENTRASI TERIIADAP BERAT TESTIS DAN JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT (MUS MUSCALUS) STRAIN JEPANG) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (573Kb)

Abstract

Infertilitas atau ketidaksuburan bukan hanya merupakan tanggung jawab isteri, tetapi juga termasuk tanggung jawab pihak suami. Suatu penelitian menunjukkan bahwa sekitar 30 - 40 yo penyebab infertilitas ternyata kesalahannya terdapat pada pihak suami. Banyak faktor penyebab terjadinya infertilitas pria, yang salah satunya adalah terjadinya gangguan pada proses sperrnatogenesis (proses pembentukan dan pematangan sel benih pria). Proses spermatogenesis ini terjadi didalam tubuli seminiferi testis melalui tahapan-tahapan tertentu dan dikendalikan oleh hormonal yakni hormon testosteron. Salah satu penyebab infertil pada pria adalah stress yang berkepanjangan yang menyebabkan terganggunya frekwensi Gonadotropin Releasing Hormone yang penting untuk sekresi LH dan FSH. Epinefrin sebagai salah satu stressor bahan kimia sering digunakan sebagai salah satu terapi. Selain itu stressor juga dapat mengaktifkan sistem saraf simpatis (pelepasan norepinefrin) dan respon adrenal (pelepasan epinefrin). Peningkatan kadar epinefrin dan norepinefrin dapat meningkatkan pulsasi GnRH. Bila peningkatan pulsasi ini berlebihan dapat menurunkan dan menghentikan selaesi FSH dan LH. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian epinefrin bezulnng terhadap berat testis dan jumlah spermatozoa. Pemberian injeksi subkutan epinefrin dilakukan setiap hari selama 35-36 hari (selama 1 siklus proses spermatogenesis mencit) sebanyak satu kali sehari. Pada penelitian ini menggunakan 25 eksr mencit yang dibagi dalam 5 kelompok berdasarkan perbedaan konsentrasi epinefrin. Selama 36 hari, 25 ekor mencit mendapat perlakuan pemberian epinefrin injeksi secara sub kutan dengan konsentrasi 0,002 mg/ml, 0,004 mg/m[, 0,006 mg/ml, 0,01 mg/ml, sisanya diperlakukan sebagai kelompok kontrol. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisa dengan metode ANOVA dan dilanjutkan dengan multiple comparisons jenis Bonferroni untuk membandingkan signifikansi tersebut. Hasil penelitian dibandingkan dengan kontrol. Untuk berat testis pada konsentrasi 0,006 telah menunjukkan sipifikansinya sedangkan untuk jumlah spermatozoa pada konsentrasi 0,004 telah menunjukkan signifikansinya.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Unit atau Lembaga: UNSPECIFIED
Depositing User: KREATIF zulka hendri
Date Deposited: 24 Nov 2010 05:26
Last Modified: 24 Nov 2010 05:26
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/5963

Actions (login required)

View Item View Item