Repository Universitas Andalas

PENGUKURAN INFILTRASI TANAH BUKIT PINANG PINANG KAWASAN HUTAN HUJAN TROPIK GUNUNG GADUT PADANG DI LABORATORIUM

RICCI ENRELA, RICCI ENRELA (2009) PENGUKURAN INFILTRASI TANAH BUKIT PINANG PINANG KAWASAN HUTAN HUJAN TROPIK GUNUNG GADUT PADANG DI LABORATORIUM. Masters thesis, Fakultas Pertanian..

[img] PDF (PENGUKURAN INFILTRASI TANAH BUKIT PINANG PINANG KAWASAN HUTAN HUJAN TROPIK GUNUNG GADUT PADANG DI LABORATORIUM) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (449Kb)

Abstract

Hutan merupakan salah satu ekosistem alami yang ditumbuhi aneka pepohonan dengan densitas yang tinggi, sehingga mernbentuk tajuk yang menyatu. Hutan yang demikian mampu mereduksi energi kinetik tumbukan hujan, meningkatkan laju infiltrasi dan menurunkan limpasan permukaan yang akhirnya mempertahankan tanah dari proses kerusakan akibat erosi Saat ini telah banyak terjadi penebangan hutan secara liar. Bekas areal penebangan dialih fungsikan menjadi kebun campuran dan sebagian dibiarkan hingga terbentuk semak belukar. Hal ini juga terjadi pada kawasan hutan hujan tropik Bukit Pinang Pinang dimana dikawasan ini telah terjadi alih fungsi lahan dari hutan menjadi kebun campuran dan semak belukar Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis telah melakukan penelitian dengan judul pengukuran infiltrasi tanah daerah Pinang-pinang kawasan hutan hujan tropik Gunung Gadut Padang di laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju infiltrasi yang terjadi pada masing-masing penggunaan lahan di daerah Pinang-pinang yang pengukurannya dilakukan di laboratorium. Lokasi penelitian bertempat di kawasan Bukit Pinang Pinang Kecamatan Pauh Kota Padang. Metoda penelitian yang digunakan yaitu metoda survai. Pengambilan sampel untuk infiltrasi menggunakan paralon dan pengukuran infiltrasi dilakukan di laboratorium. Sampel yang diambil untuk infiltrasi adalah sampel tanah utuh. Sampel kemudian dibawa ke laboratorium. Pada dinding paralon bagian dalam diberi skala ditarik dua garis dengan jarak 10 cm, sehingga didapat garis batas atas dan garis batas bawah. Kemudian air diairi sampai air mencapai garis batas atas. Jarak penunrnan air berdasarkan interval waktu dicatat sampai air yang terinfiltrasi konstan, yaitu sampai waktu yang diperlukan oleh muka air turun sampai garis batas bawah punya interval yang sama. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu terjadinya perbedaan laju infiltrasi pada penggunaan lahan yang berbeda. Laju infiltrasi tertinggi yaitu pada penggunaan lahan kebun campuran (384,22 mm/jam), kemudian diikuti oleh lahan hutan (154,48 mm/jam), dan laju infiltrasi terendah terjadi pada penggunaan lahan semak belukar (96,45 mm/jam)

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Unit atau Lembaga: UNSPECIFIED
Depositing User: KREATIF zulka hendri
Date Deposited: 24 Nov 2010 05:25
Last Modified: 24 Nov 2010 05:25
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/5986

Actions (login required)

View Item View Item