KEDUDUKAN SAKSI NON MUSLIM DALAM PROSES PENYELESAIAN PERKARA CERAI GUGAT DI PENGEDILAN AGAMA (Studi pada Pengadilan Agama Koto Baru Kabupaten Solok)

ANNOVA KURNIA, ANNOVA KURNIA (2006) KEDUDUKAN SAKSI NON MUSLIM DALAM PROSES PENYELESAIAN PERKARA CERAI GUGAT DI PENGEDILAN AGAMA (Studi pada Pengadilan Agama Koto Baru Kabupaten Solok). Other thesis, Fakultas Hukum..

PDF Download (415Kb)

Abstract

Permasalahan yang penulis maksudkan dalam tulisan ini adalah bagaimana kedudukan seorang saksi non muslim dalam beracara di Pengadilan Agama. Dalam beracara di Pengadilan Agama selain memakai Hukum Acara Perdata, juga berpedoman pada Hukum lslam. Dalam Hukum Acara Perdata tidak mensyaratkan agama seorang saksi harus lslam, sedangkan dalam Hukum Islam agama seorang saksi harus Islam. Akibatnya menimbulkan permasalahan di Pengadilan Agama. Karena alasan tersebut penulis tertarik untuk membahas masalah ini. Banyak peristiwa yang terjadi diantara orang-orang Islam yang dilihat dan disaksikan oleh orang non muslim. Jika kesaksian mereka tidak dapat diterima, tentu hal ini akan menyulitkan bagi orang Islam yang berperkara dalam membuktikan gugatannya di depan sidang Pengadilan Agama. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan masalah yang bersifat yuridis sosiologis. Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan juga wawancara dengan hakim yang memutus perkara tersebut yakni Bapak Drs. Pelmizar, MHI, Ibu Dra. Noviarni, SH dan Ibu Darmaini Satar, BA selaku panitera. Pengolahan data dilakukan secara induktif dan deduktif yang kemudian dianalisa secara kualitatif. Melalui penelitian ini penulis memperoleh kesimpulan bahwa kedudukan saksi non muslim disini adalah sebagai alat pembuktian. Kesaksiannya dapat diterima asalkan dia mengetahui duduk permasalahan yang sebenarnya. Karena tidak ada dalil yang melarang secara tegas diterimanya kesaksian dari saksi non muslim terhadap orang Islam dalam beracara di Pengadilan.

Actions (login required)

View Item