ANALISIS COST VOLUME PROFIT DENGAN PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA (Studi Kasus : Unit Pelayanan Rawat lnap RSI X PADANG)

Yulnesra, Yulnesra (2010) ANALISIS COST VOLUME PROFIT DENGAN PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA (Studi Kasus : Unit Pelayanan Rawat lnap RSI X PADANG). Other thesis, FAKULTAS EKONOMI.

Preview

PDF (ANALISIS COST VOLUME PROFIT DENGAN PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA (Studi Kasus : Unit Pelayanan Rawat lnap RSI X PADANG)) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (343Kb) | Preview

Abstract

Ketatnya persaingan usaha dalam industri kesehatan menuntut rumah sakit untuk berusaha beroperasi dengan sangat efesien dan harus mampu membuat perencanaan strategi bisnis yang tepat. Salah satu ukuran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam persaingan adalah laba. Laba yang optimal dapat dicapai jika rumah sakit mampu menyusun perencanaan laba yang berorientasi jangka pendek dan jangka panjang. Salah satu alat bantu yang digunakan untuk menyusun perencanaan taba adalah analisa cost volume profit. Analisa cost volume pofit mampu menggambarkan bagaimana pengaruh tiga faktor yaitu volume produk atau jasa, biaya dan harga terhadap perubahan laba. Diantara ketiga faktor tersebut, faktor biaya berperan sangat penting. lnformasi biaya yang akurat dapat diperoleh jika sistem akuntansi biaya ABC diterapkan karena pengalokasian biaya ke produk tidak hanya berdasarkan unit (unit based driver) tetapijuga berdasarkan aktivitas (non unit based driver). Skripsi ini ditulis berdasarkan penelitian pada Unit Pelayanan Rawat inap RSI X Padang dengan metode studi kasus. Berdasarkan hasil analisa dapat diketahui bahwa tingkat BEP tahun 2007 adalah sebesar Rp 1.583.769.334 atau 11.313 hari rawat inap. Sedangkan tingkat margin of safety sebesar 39,81 % atau Rp 1.047.460.666 dari pendapatan total. Untuk mencapai laba yang ditargetkan pada tahun 2009 sebesar Rp 715.080.815 maka unit rawat inap harus mampu merawat pasien selama 41.519 hari atau sebesar Rp 5.812.552.301 dengan tingkat margin of safety 72,75 % atau sebesar Rp 4.228.782.967 dari total pendapatan yang direncanakan. Berdasarkan kesimpulan di atas penulis menyarankan kepada pihak manajemen agar melakukan analisa Cost Volume Profit dengan pendekatan ABC dalam perencanaan labanya dimana pendekatan ABC mengarahkan pada optimalisasi perencanaan laba dan dapat menghasilkan informasi-informasi yang bermanfaat bagi manajemen dalam perencanaan laba baik jangka pendek maupun janqka panjanq.

Actions (login required)

View Item