Repository Universitas Andalas

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PETANI MELAKSANAKAN DAN TIDAK MELAKSANAKAN METODE PADI TANAM SABATANG (PTS) DI KELURAHAN SUNGAI SAPIH KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG

Susilawati, Nengsih (2010) FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PETANI MELAKSANAKAN DAN TIDAK MELAKSANAKAN METODE PADI TANAM SABATANG (PTS) DI KELURAHAN SUNGAI SAPIH KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG. Other thesis, Fakultas Pertanian.

[img]
Preview
PDF (FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PETANI MELAKSANAKAN DAN TIDAK MELAKSANAKAN METODE PADI TANAM SABATANG (PTS) DI KELURAHAN SUNGAI SAPIH KECAMATAN KURANJI) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (407Kb) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Sungai Sapih Kecamatan Kuranji selama dua bulan yaitu bulan Maret sampai April 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi petani melaksanakan dan tidak melaksanakan metode padi tanam sabatang (PTS). Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda study kasus. Pengambilan Responden dilakukan secara sensus untuk petani yang melaksanakan sebanyak 12 orang. Untuk petasi tidak melaksanakan PTS REsponden diambil secara acak sederhana berimbang (Proportionate Random sampling) yaitu pada Kelompok Tani Tanjung Sakato sebanyak 11 orang dan Kelompok Tani Longkaran sebanyak 10 orang. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi petani melaksanakan metode PTS yang pertama adalah keuntungan relatif yaitu terjadinya peningkatan hasil produksi dalam menerapkan metode PTS. Kedua kompleksitas yaitu mudah dalam pemupukan dan sistem tanam legowo. Ketiga frekuensi penyuluhan yang dihadiri petani sebagian besar (83,33%) kehadirannya tergolong sering. Keempat karakteristik petani yaitu umur petani sebagian besar (58,3%) lebih muda dari petani yang tidak melaksanakan. Sedangkan faktor yang mempenganthi petani tidak melaksanakan metode PTS yang pertama adalah relatif yaitu waktu yang digunakan dalam penanaman lebih lama karena petani belum terbiasa. Kedua kompleksitas yaitu tingkat kerumitan dalam pengolahan lahan, memisahkan bibit dari rumpun dan kerumitan dalam pengaturan air. Ketiga frekuensi penyuluhan yang dihadiri petani sebagian besar (95,24%) kehadirannya dikategorikan kadang-kadang. Keempat karakteristik petani yaitu pendidikan petani yang tidak melaksanakan sebagian besar (66,7%) SD. Penulis menyarankan dalam pengembangan suatu teknologi khususnya metode PTS, hendaknya memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut sifat- sifat inovasi serta karakteristik petani. Petani seharusnya juga lebih aktif hadir dalam kegiatan-kegiatan penyuluhan sehingga lebih banyak mendapatkan informasi untuk menambah wawasan petani sehingga bisa membuat hidupnya lebih sejahtera.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Unit atau Lembaga: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Haryoshi Utami
Date Deposited: 01 Mar 2011 08:37
Last Modified: 01 Mar 2011 08:37
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/7944

Actions (login required)

View Item View Item