Alham, Fiddini (2010) ANALISA PERBANDINGAN PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA YANG DIJUAL MUDA DENGAN PIPILAN DI NAGARI PANAMPUANG KECAMATAN IV ANGKAT KABUPATEN AGAM. Other thesis, Fakultas Pertanian.
|
PDF (ANALISA PERBANDINGAN PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA YANG DIJUAL MUDA DENGAN PIPILAN DI NAGARI PANAMPUANG KECAMATAN IV ANGKAT KABUPATEN AGAM)
- Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (414Kb) | Preview |
Abstract
Penelitian ini telah dilaksanakan di Nagari Panampuang Kecamatan IV Angkat Kabupaten Agam, dari bulan November sampai Desember 2009. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan kultur teknis jagung hibrida muda dan pipilan, menganalisa perbandingan pendapatan dan keuntungan usahatani jagung hibrida muda dan pipilan, menganalisa alasan petani memilih menjual dalam bentuk muda atau pipilan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Survey dan Sensus. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (Simpel Random sampling) dengan jumiah sampel 20 orang untuk petani yang menjual jagung muda dan 20 orang untuk petani yang menjual jagung pipilan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa usahatani jagung hibrida yang dilakukan oleh petani di Nagari Panampuang beium sesuai dengan anjuran. Hal ini terlihat dari jarak tanam yang belum sesuai dengan anjuran, dosis pemakaian pupuk yang belum sesuai dengan anjuran,serta kurangnya pemeliharaan tanaman seperti penyiangan. Petani menjual produksinya dalam dua bentuk yaitu jagung muda dan pipilan kering. Besarnya pendapatan yang diperoleh oleh petani jagung muda adalah Rp. 3.178.500,89/ha/MT sedangkan petani jagung pipilan memperoleh Rp. 10.424.280,93ha/MT. Berdasarkan uji statistik pada taraf nyata 5% maka diperoleh t hitung sebesar 21,42 sedangkan t tabelnya 2,0244, dimana t hitung besar dari t tabel artinya terdapat perbedaan nyata pendapatan antara petani jagung hibrida muda dan pipilan. Keuntungan yang didapatkan oleh petani jagung muda adalah Rp. 1.755.874,75/ha/MT, sedangkan petani jagung pipilan memperoleh Rp. 8.613 .734,08/ha/MT. Berdasarkan uji pada taraf nyata 5% maka diperoleh t hitung sebesar 25,94 sedangkan t tabelnya 2,0244, dimana t hitung besar dari t tabel artinya terdapat perbedaan nyata keuntungan antara petani jagung hibrida muda dan pipilan. Dari hasil penelitian juga diketahui alasan petani memilih menjual jagung muda atau pipilan karena aspek ekonomis. Namun aspek ekonomis yang dimaksud adalah dari dua persepektif yang berbeda, dimana petani jagung muda lebih ekonomis dari segi waktu, cepat dapat uang, meminimalisir resiko, dan pergiliran tanaman berikutnya lebih cepat. Sedangkan aspek ekonomis yang dimaksud oleh petani jagung pipilan adalah banyaknya uang atau keuntungan yang diterima oleh petani tersebut. Untuk memperoleh hasil yang optimal petani sebaiknya melakukan usahatani jagung hibrida sesuai dengan anjuran antara lain menggunakan pupuk sesuai dengan anjuran. Menerapkan jarak tanam yang sesuai dengan anjuran, dan melakukan pemeliharaan tanaman yang intensif terutama penyiangan. Hasil penelitian ini juga bisa menjadi panduan bagi petani setempat untuk memilih menjual jagung muda atau pipiian, dengan pertimbangan-pertimbangan atau aspek yang baik menurut mereka.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Unit atau Lembaga: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Haryoshi Utami |
Date Deposited: | 01 Mar 2011 08:36 |
Last Modified: | 01 Mar 2011 08:36 |
URI: | http://repository.unand.ac.id/id/eprint/7955 |
Actions (login required)
View Item |