Repository Universitas Andalas

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PISANG SALE PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KECAMATAN MANDIANGIN KOTO SELAYAN BUKITTINGGI

RAHMAWATI. , AYU (2010) ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PISANG SALE PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KECAMATAN MANDIANGIN KOTO SELAYAN BUKITTINGGI. Other thesis, FAKULTAS PERTANIAN.

[img]
Preview
PDF (ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PISANG SALE PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KECAMATAN MANDIANGIN KOTO SELAYAN BUKITTINGGI) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (398Kb) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada tiga industri rumah tangga yang mengolah pisang sale di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Bukittinggi yaitu industri pisang sale ASNI, WatiAsni, dan ASLI pada bulan April - Juni 2008, dengan tujuan mendeskripsikan gambaran umum industri pisang sale di Bukittinggi, menganalisis keuntungan sebelum dan sesudah terjadi kenaikan harga jual pisang sale dan titik impasnya, serta menganalisis penentuan harga jual pada industri pisang sale di Bukittinggi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada kota Bukifiinggi terdapat tiga buah industri rumahtangga yang mengolah pisang menjadi pisang sale, dengan jumlah tenaga kerja 3 - 4 orang dan modal awal pendirian usaha berkisar antara Rp 500.000,- - Rp 2.000.000,-. Jumlah produksi rata - rata ketiga Industri ini berkisar antara 156,2 Kg - 414,2 Kg/ bulan. Pada bulan Agustus 2007 ketiga industri ini sama-sama mengambil kebijakan untuk menaikkan harga sebagai akibat dari naiknya harga bahan penolong. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa keuntungan per unit dari ketiga industri mengalami peningkatan setelah terjadi kenaikan harga jual pada bulan Agustus 2007 . Pada industri pisang sale ASNI keuntungan per unit meningkat sebesar 38,5%, industri WatiAsni meningkat sebesar 84,2yo dan industri pisang sale ASLI meningkat sebesar 45,7% dari keuntungan sebelum terjadi kenaikan harga jual. Besarnya impas dalam penjualan (Rp) adalah Rp 8.773.232,8 untuk industri pisang sale ASNI, Rp 5.792.032,1untuk industri pisang sale WatiAsni, dan Rp 3.457.256,7 untuk industri pisang sale ASLI dengan impas kuantitas adalah 302,5 Kg untuk industri pisang sale ASNI, 241,3 Kg untuk industri pisang sale WatiAsni, dan !44,1Kg untuk industri pisang sale ASLI. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa ketiga industri pisang sale di Bukittinggi berada diatas titik impas, baik impas kuantitas maupun impas penjualan. Berdasarkan hasil penelitian yang menggunakan teori penetapan harga jual berdasarkan teori variable costing dengan tingkat laba yang diharapkan sebes ar 40% diketahui bahwa harga jual per unit yang ditetapkan oleh industri pisang sale di Bukittinggi lebih tinggi daripada harga yang ditetapkan berdasarkan teori, yaitu 39,4 % untuk indudstri pisang sal ASNI,9,1o% untuk WatiAsni, dan 16,4 % untuk industri ASLI. Permasalahan yang dihadapi oleh ketiga industri ini adalah turunnya penjualan setelah kenaikan harga jual, oleh karena itu disarankan kepada pihak industri untuk meninjau kembali harga jual produknya, harga jual dapat diturunkan setidaknya sampai dengan harga yang telah didapatkan berdasarkan teori agar tidak mempengaruhi volume penjualan tapi tetap bisa mendapat keuntungan.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Unit atau Lembaga: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: KREATIF zulka hendri
Date Deposited: 02 Mar 2011 12:24
Last Modified: 02 Mar 2011 12:24
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/8102

Actions (login required)

View Item View Item