PENGARUH TEMPERATUR PADA OVARIUM KERBAU TERHADAP TINGKAT KEMATANGAN OOSIT SECARA IN VITRO

Al Farabi, Farid (2008) PENGARUH TEMPERATUR PADA OVARIUM KERBAU TERHADAP TINGKAT KEMATANGAN OOSIT SECARA IN VITRO. Other thesis, Fakultas Peternakan.

Preview

PDF (PENGARUH TEMPERATUR PADA OVARIUM KERBAU TERHADAP TINGKAT KEMATANGAN OOSIT SECARA IN VITRO) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (346Kb) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisiologi Reproduksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang yang dimulai pada tanggal 14 Mei sampai 25 Juli 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh temperatur terhadap tingkat kematangan oosit secara in vitro. Materi penelitian ini adalah menggunakan ovarium kerbau sebanyak 24 buah yang didapat dari Rumah Potong Hewan di Lubuk Buaya Padang. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen yang mana perlakuan terdiri dari 3 tingkatan temperatur transportasi yaitu perlakuan A(5'C), perlakuan B (27'C) dan perlakuan C(38'C) dengan 8 kelompok. Data ini diolah secara statistik dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan model matematisnya Yij = m + Ti + Bj + Eij. Peubah yang diamati adalah tingkat kematangan oosit kerbau secara in vitro. Media pengkoleksian adalah D-PBS (Dubelco's Phosphate Buffer Saline ) yang disuplementasi dengan 100 IU penicillin/ml, 100 mg/ml streptomysin dan serum sapi 5 % sedangkan media pematangan yang digunakan adalah Tissue Culture Medium -199 (TCM-I99) yang disuplementasi dengan NaHCO3 0,22 gr, serum sapi 10% dan FSH 50 mikrol/10 ml dengan suhu inkubasi 38'C selama 24 jam. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa temperatur transportasi 5'C, 27'C dan 38'C pada kerbau tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap persentase kematangan dan tingkat kematangan oosit kerbau in vitro. Kata kunci : Temperatur Transportasi, Oosit Kerbau, Pematangan In vitro

Actions (login required)

View Item