Repository Universitas Andalas

KAJIAN PEMOTONGAN TERNAK SAPI DI RUMAH POTONG HEWAN (RPH) KOTA BUKITINGGI (Berdasarkan Instruksi Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 18 tahun 1979/05/Ins/Um/3/1979, yang mengacu pada Stablad No.614 tahun 1936)

Damayanti, Merry (2008) KAJIAN PEMOTONGAN TERNAK SAPI DI RUMAH POTONG HEWAN (RPH) KOTA BUKITINGGI (Berdasarkan Instruksi Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 18 tahun 1979/05/Ins/Um/3/1979, yang mengacu pada Stablad No.614 tahun 1936). Other thesis, Fakultas Peternakan.

[img]
Preview
PDF (KAJIAN PEMOTONGAN TERNAK SAPI DI RUMAH POTONG HEWAN (RPH) KOTA BUKITINGGI (Berdasarkan Instruksi Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 18 tahun 1979/05/Ins/Um/3/1979, yang mengacu pada Stablad No.614 tahun 1936)) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (448Kb) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 27 November sampai tanggal 27 Desember 2006, di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Bukittinggi bertujuan untuk mengetahui data ternak sapi yang dipotong, berdasarkan jenis kelamin, umur, kondisi betina produktif/tidak, pemotongan ternak bunting, dan mengetahui apakah pelaksanaan pemotongan ternak betina telah sesuai dengan Stablad No.614 tahun 1936 dan Berdasarkan Instruksi Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian Republik Indonesia No.18 tahun 1979/05/Ins/Um/3/1979 mengenai"Pencegahan dan Larangan Pemotongan Ternak Sapi/Kerbau Betina Bunting Atau Ternak Sapi/Kerbau Betina Bibit". Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, pengambilan data secara sensus, yaitu menggunakan seluruh ternak yang dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Bukittinggi selama penelitian berlangsung. Data juga didapatkan dengan melakukan wawancara, selain itu juga dibantu dengan data sekunder yaeg diambil dari Dinas Peternakan dan BPS (Badan Pusat Statistik). Data dihimpun dalam bentuk tabel, dan pengolahan data dari pengukuran yang dilakukan terhadap variabel yaitu analisa deskriptif dalam bentuk rata-rata dan prosentase. Selama penelitian, jumlah pemotongan ternak sapi sebanyak 430 ekor dengan rata-rata perhari 14 ekor. Jumlah pemotongan perhari 13-14 ekor dan mencapai 20-21 ekor pada hari Rabu dan Sabtu yang merupakan 'Hari balai' Kota Bukittinggi. Ternak sapi banyak didatangkan dari berbagai daerah di sekitar. Pemotongan terbanyak jenis bangsa Simental 42.33%, Brahman 25.58% dan PO (Peranakan Ongole) 20.23%. Pemotongan ternak betina di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Bukittinggi cukup kecil yaitu sebesar 9.1% dari total pemotongan, namun seluruhnya (100%) termasuk umur produkrif (< 8tahun). Sebesar 89.14% pemotongan betina produktif 10.26% pemotongan betina sesuai dengan pengecualian stablad No.614 tahun 1936 dan terdapat 5.7% pemotongan betina bunting dari total pemotongan betina produktif. Berdasarkan penelitian, pelaksanaan pemotongan ternak betina belum sepenuhnya sesuai dengan Stablad No.614 tahun 1936 dan Berdasarkan Instruksi Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian Republik Indonesia No.18 tahun 1979/05/Ins/Um/3/1979 Kata kunci : Ternak sapi, Prosedur Pemotongan, Instruksi Bersama No.18 tahun 1979/05/Ins/Um/3/1979

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Unit atau Lembaga: Fakultas Perternakan > Produksi Ternak
Depositing User: Haryoshi Utami
Date Deposited: 25 Mar 2011 21:55
Last Modified: 03 Oct 2011 06:38
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/8885

Actions (login required)

View Item View Item