Repository Universitas Andalas

PENGARUH KENAIKAN HARGA MINYAK TANAH DAN MINYAK GORENG TERHADAP INDUSTRI KERUPUK KULIT METRO JAYA DI KOTA PADANG

Anton, Hendra (2008) PENGARUH KENAIKAN HARGA MINYAK TANAH DAN MINYAK GORENG TERHADAP INDUSTRI KERUPUK KULIT METRO JAYA DI KOTA PADANG. Other thesis, Fakultas Peternakan.

[img]
Preview
PDF (PENGARUH KENAIKAN HARGA MINYAK TANAH DAN MINYAK GORENG TERHADAP INDUSTRI KERUPUK KULIT METRO JAYA DI KOTA PADANG) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (415Kb) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada usaha Kerupuk Kulit Metro Jaya tanggal 20 Agustus - 30 September 2006 dengan metode studi kasus, yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan memaparkan aktifitas Industri Kerupuk Kulit Metro Jaya sebelum dan sesudah kenaikan harga minyak tanah dan minyak goreng, menganalisis keuntungan usaha dan titik impas sebelum dan sesudah kenaikan harga minyak tanah dan minyak goreng. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa kenaikan harga minyak tanah dan minyak goreng tidak berpengaruh terhadap kegiatan produksi kerupuk kulit, sumberdaya yang digunakan, dan kegiatan pemasaran industri Kerupuk Kulit Metro Jaya. Namun kenaikan harga minyak tanah dan minyak goreng menyebabkan tingkat keuntungan usaha menurun . Pada enam bulan sebelum kenaikan harga minyak tanah dan minyak goreng industri kerupuk kulit Metro Jaya memperoleh laba usaha sebesar Rp.285.844.301,- atau rata-rata Rp. 47.630.717,3 per bulan. Sedangkan pada enam bulan setelah kenaikan harga minyak tanah dan minyak goreng laba usaha menurun menjadi Rp. 156.608.098,- atau rata-rata Rp. 26.119.834,- per bulan. Titik impas dalam penjualan kerupuk latua sebelum kenaikan harga minyak tanah dan minyak goreng adalah Rp.3.908.793,26,-dan impas kuantitas adalah sebesar 59,92 kg, Hal ini menunjukkan bahwa penjualan kerupuk latua oleh industri kerupuk kulit Metro Jaya sudah berada diatas impas. Titik impas dalam penjualan kerupuk kulit yang siap dikonsumsi adalah Rp.96.635.764,36,- dan impas kuantitas adalah sebanyak 1.497,85 kg. Sedangkan analisa titik impas dalam penjualan kerupuk latua setelah kenaikan harga minyak tanah dan minyak goreng adalah Rp.1.465.582,93 dan impas kuantitas adalah sebesar 18,32 kg. Hal ini menunjukkan bahwa penjualan kerupuk latua oleh industri Metro Jaya sudah berada di titik impas. Titik impas dalam penjualan kerupuk kulit yang siap dikonsumsi adalah Rp.172.454.232,9 dan impas kuantitas adalah sebanyak 2.589,59 kg. Hal ini juga menunjukkan bahwa penjualan kerupuk kulit Metro Jaya setelah kenaikan harga minyak tanah dan minyak goreng berada diatas titik impas.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Unit atau Lembaga: Fakultas Perternakan > Produksi Ternak
Depositing User: Haryoshi Utami
Date Deposited: 24 Mar 2011 13:14
Last Modified: 05 Oct 2011 08:26
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/9199

Actions (login required)

View Item View Item