INTERPRETASI PORNOGRAFI DIKAITKAN DENGAN KENAKALAN REMAJA (Kajian Sosio-Kriminologis Tentang Delik Kesusilaan)

Nanda, TaswidianSri Mei (2008) INTERPRETASI PORNOGRAFI DIKAITKAN DENGAN KENAKALAN REMAJA (Kajian Sosio-Kriminologis Tentang Delik Kesusilaan). Other thesis, Fakultas Hukum.

Preview

PDF (INTERPRETASI PORNOGRAFI DIKAITKAN DENGAN KENAKALAN REMAJA (Kajian Sosio-Kriminologis Tentang Delik Kesusilaan)) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (327Kb) | Preview

Abstract

Pornografi sebagai fenomena telah diulas dari masa kemasa disebabkan berefek negatif bagi norma dimasyarakat, khususnya bagi remaja. Permasalahan yang penulis kemukakan adalah interpretasi pornografi menurut remaja dan masyarakat seda eksistensi pornografi dalam hukum pidana Indonesia. Penulisan skripsi menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis.Dari penulisan skripsi disimpulkan bahwa remaja menginterpretasikan pornografi sebagai hiburan untuk menghilangkan ketegangan dan bukan hal yang tabu karena pornografi tidak mengakibatkan kerugian pada siapapun sedangkan masyarakat menginterpretasikan pornografi sebagai hal yang tabu dan terlarang serta bertentangan dengan norma-norma kesusilaan dalam masyarakat dan berakibat pada degradasi moral juga kecanduan pada si pelaku, sedangkan eksistensi pornografi dalam hukum pidana Indonesia menyangkut pengaturan pornografi dalam KUHP hanya pada pasal 533 KUHP saja sedangkan pada RUU KUHP pengaturan pornografi diatur pada pasal khusus yaitu pasal 469-475, juga pada RUU Pornografi dan Pornoaksi pengaturannya pada pasal 25-33 disertai pengecualian pada pasal didalamnya. Dari penulisan skripsi ini disimpulkan bahwa interpretasi pornografi masih kontroversi serta diperlukan adanya penginterpretasian yang sifatnya integral agar tidak terjadi perbedaan pemahaman terhadap apa yang disebut pornografi dan selain itu diperlukannya aparatur negara yang berjiwa bersih dan taat hukum untuk menghindari pelaku pornografi lolos dari jeratan hukum serta para pelaku seni ataupun industri media massa hendaknya menyajikan karya yang bermutu serta jauh dari kesan vulgar serta mengagungkan seks sebagai komoditi paling murah yang menghasilkan banyak uang.

Actions (login required)

View Item