PERLINDUNGAN HUKUM DALAM KEMITRAAN INTI PLASMA TERHADAP USAHA KECIL DI SEKTOR PETERNAKAN AYAM PEDAGING DI KOTA PADANG (Studi Pada Usaha Kecil Serunai Lubuk Minturun Padang)

ZAHARA , ALBES (2008) PERLINDUNGAN HUKUM DALAM KEMITRAAN INTI PLASMA TERHADAP USAHA KECIL DI SEKTOR PETERNAKAN AYAM PEDAGING DI KOTA PADANG (Studi Pada Usaha Kecil Serunai Lubuk Minturun Padang). Other thesis, Fakultas Hukum.

Preview

PDF (PERLINDUNGAN HUKUM DALAM KEMITRAAN INTI PLASMA TERHADAP USAHA KECIL DI SEKTOR PETERNAKAN AYAM PEDAGING DI KOTA PADANG (Studi Pada Usaha Kecil Serunai Lubuk Minturun Padang)) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (507Kb) | Preview

Abstract

Dalam menjalankan usahanya, pengusaha kecil di sektor peternakan ayam pedaging banyak mengalami keterbatasan. Keterbatasan yang dialami adalah kurangnya manajemen dan profesionalisme, kurangnya akses permodalan, teknologi, terutama jaringan pemasaran. Salah satu upaya dalam memecahkan masalah keterbatasan ini melalui suatu bentuk hubungan yang dinamakan hubungan kemitraan. Hubungan ini menggunakan pola kemitraan inti plasma. Dalam pelaksanaannyq tidak tertutup kemungkinan terjadinya ketidakseimbangan kedudukan dan pembelokan arah tujuan. Tujuan program kemitraan adalah membangun hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara perusahaan inti dengan plasma. Dalam kenyataannya, justru plasma sering menjadi sasaran empuk pemerzman oleh perusahaan induknya. Terjadinya ketidakseimbangan tersebut menumbuhkan suatu perlindungan hukum terhadap plasma (peternak). Perlindungan yang sangat penting adalah masalah perjanjian kemitaraannya. Pada penelitian ini dibahas mengenai kedudukan dan hubungan hukum peternak ayam pedaging dan perusahaan pengelola dalam perjanjian kemitraan inti plasma, apakah pola hubungan hukum kemitraan antara peternak ayam pedaging dengan perusahaan pengelola dapat memberikan perlindungan hukum bagi peternak ayam pedaging, dan upaya-upaya yang ditempuh dalam melindungi petemak ayam pedaging di kota Padang. Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengumpulkan data melalui penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, kemudian menganalisa hasil penelitian secara kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Dalam penulisannya, penulis menggunakan pendekatan yuridis sosiologis arttnya penulis melihat penerapan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan usaha kecil, kemitraan inti plasma dengan kenyataan dan fakta-fakta yang ditemui di lapangan. Dari hasil penelitiann, pola kemitraan yang cenderung dipakai oleh petemak ayam pedaging adalah pola kemitraan inti plasma. Pola ini terdiri dari tiga komponen yaitu, pihak plasma (peternak), pihak inti (perusahaan pengelola), dan pemerintah (Dinas peternakan Provinsi/kabupaten/Kota). Pihak inti bertanggungjawab terhadap pengadaan DOC (Day Old Child), obat-obatan, pakan, dan pembinaan pelaksanaan budidaya ayam pedaging serta membantu manajemen usaha peternak. Peternak sebagai plasma menyediakan sarana perkandangan, melakukan pemeliharaan, dan mentaati aturan yang telah ditetapkan bersama. Pemerintah berperan sebagai pendorong dan pembina untuk terciptanya kelancaran kemitraan usaha yang sehat dan dinamis. Perusahaan pengelola mempunyai kedudukan yang lebih kuat dibandingkan dengan pihak plasma, karena inti sebagai penyedia modal bagi plasma. Hubungan hukum yang terjadi antara perusahaan pengelola dengan petemak ayam dapat diklasifikasikan sebagai hubungan jual beli secara khusus. Kekhususan itu terletak pada peralihan kedudukan hukum dan peralihan hak milik. Setelah melihat kedudukan dan hubungan hukum dalam perjanjian kemitraanny4 temyata hubungan kemitraan belum dapat melindungi peternak ayam selaku plasma baik dari pra produksi sampai pada pasca produksi. Upaya-upaya yang dilakukan untuk melindungi peternak adalah meningkatkan kesetaraan peternak ayam dan meningkatkan peranan pemerintah meliputi pembinaan, bimbingan teknis, pengawasan, pengendalian, dan monitoring.

Actions (login required)

View Item