PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN CERAI GUGAT SERTA AKIBAT-AKIBAT HUKUMNYA BAGI ISTERI DAN SUAMI (Studi Kasus di Pengadilan Agama Kelas 1A Padang)

Hartanto, Martin Widi (2008) PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN CERAI GUGAT SERTA AKIBAT-AKIBAT HUKUMNYA BAGI ISTERI DAN SUAMI (Studi Kasus di Pengadilan Agama Kelas 1A Padang). Other thesis, Fakultas Hukum.

Preview

PDF (PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN CERAI GUGAT SERTA AKIBAT-AKIBAT HUKUMNYA BAGI ISTERI DAN SUAMI (Studi Kasus di Pengadilan Agama Kelas 1A Padang)) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (376Kb) | Preview

Abstract

Perkawinan bukan hanya ikatan lahir antara seorang pria dengan seorang wanita, tetapi juga ikatan bathin yang harus dijaga dan dipertahankan sampai akhir hayat. Sebagai ikatan lahir, perkawinan merupakan hubungan hukum antara seorang pria dengan seorang wanita untuk hidup bersama sebagai suami isteri. Sebagai ikatan bathin, perkawinan merupakan pertalian jiwa yang terjalin karena adanya kemauan yang sama dan ikhlas untuk hidup bersama sebagai suami isteri. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa pertimbangan yang digunakan oleh hakim dalam meutuskan perkara cerai gugat didasarkan pada alasan-alasan yang berlaku seperti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan dan Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam, Hakim juga memberikan pertimbangan berdasarakan penilaiannya sendiri. Akibat hukum dari adanya pertimbangan tersebut yakni berimplikasi kepada bentuk putusan yang dijatuhkan oleh hakim. Umumnya putusan yang dijatuhkan kepada para pihak yakni berupa dijatuhkannya talak, talak ini bisa berbentuk talak bain sughra atau khul'i.

Actions (login required)

View Item