Konflik Kepribadian Tokoh Ibu dalam Roman Bako Karya Darman Moenir (Tinjauan Psikologi sastra)

Hayati, Wirda (2008) Konflik Kepribadian Tokoh Ibu dalam Roman Bako Karya Darman Moenir (Tinjauan Psikologi sastra). Other thesis, Fakultas Sastra.

Preview

PDF (Konflik Kepribadian Tokoh Ibu dalam Roman Bako Karya Darman Moenir (Tinjauan Psikologi sastra)) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (336Kb) | Preview

Abstract

Roman Bako bercerita tentang konflik kepribadian yang dialami oleh tokoh ibu yang menjalani kehidupan tidak sesuai dengan tatanan adat dalam masyarakat Minangkabau. Ibu yang semula tidak bisa memenuhi tuntutan dalam diri dan kebudayaan pada akhirnya mengalami konflik dan berlanjut menjadi depresi. Sebagai seorang perempuan yang mengalami depresi, ia tidak bisa berperilaku dan berinteraksi dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat di kampung suaminya di B. Perilaku ibu yang menampak, bisa dicari penyebabnya dengan cara mempelajari motif dan sikap yang ada dalam dirinya, atau pun dengan melihat stimulus yang berasal dari diri dan lingkungannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan konflik kepribadian tokoh ibu dalam roman Bako, mengetahui penyebab konflik kepribadian pada tokoh ibu, dan mengetahui akibat yang ditimbulkan oleh konflik kepribadian tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra. Peneliti menggunakan teori konflik oleh Linda L. Davidofl teori kognitif depresi (teori skema) oleh Aaron Beck, dan teori behavioristik mengenai tingkah laku dalam situasi sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menghasilkan data tertulis dari peristiwayangdialami tokoh dalam roman Bako. Teknik yang digunakan adalah penetapkan objek penelitian, penyediakan data, penganalisidan data, dan penyajikan hasil analisis data. Setelah melakukan penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa bibit-bibit konflik kepribadian sudah ada dalam diri ibu ketika ia menjadi janda dari suaminya yang pertama. Lalu, konflik semakin terlihat ketika setelah pernikahan ke-dua dengan ayah ibu terpaksa tinggal di B dan menjalani alur kehidupan yang tidak sesuai dengan masyarakat Minangkabau. Konflik kepribadian tokoh ibu disebabkan oleh faktor internal (dalam diri) dan faktor eksternal (luar diri atau lingkungan). Konflik yang terjadi merus-menerus dan tidak terselesaikan pada akhimya memunculkan depresi dalam diri ibu. Selain disebabkan oleh konflik berkepanjangan, depresi semakin parah ketika ibu mengalami penolakan dari ayah, kekecewaan yang dalam, dan munculnya rasa kurang harga diri. Kesemuanya ini pada akhirnya memberi akibat pada diri ibu, keluarga dan masyarakat.

Actions (login required)

View Item