Repository Universitas Andalas

PERANAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PENGAWASAN TERHADAP PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH DI PROVINSI SUMATERA BARAT

JAZIANDRA, AGNES (2014) PERANAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PENGAWASAN TERHADAP PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH DI PROVINSI SUMATERA BARAT. Other thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
PDF
Download (18Kb) | Preview
[img]
Preview
PDF
Download (39Kb) | Preview
[img]
Preview
PDF
Download (373Kb) | Preview

Abstract

ABSTRAK Dewan Perwakilan Daerah (DPD) merupakan lembaga perwakilan daerah, namun hubungannya dengan konstituen dan lembaga-lembaga pemerintahan di daerah tidak banyak diatur secara formal pada level strategis (UUD dan peraturan perundang-undangan). Antara DPD dan masyarakat di daerah secara politik mempunyai keterikatan yang sangat dalam, artinya keduanya saling membutuhkan untuk difasilitasi kepentingannya, yang mana daerah menghendaki aspirasinya diperjuangkan di pusat melalui wakilnya yaitu anggota-anggota DPD, tetapi secara legal formal belum diatur mekanisme hukum yang akan ditempuh apabila wakil daerah tersebut berhasil atau gagal dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat dan daerah di pusat. Tentunya hal tersebut perlu disorot lebih jauh lagi, karena pembangunan daerah selama ini dibebankan kepada pemerintah daerah. Namun pasca reformasi, DPD juga ikut bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan otonomi daerah walaupun dalam tempat, skala, dan proses yang berbeda dalam hal ini pelaksanaan fungsi pengawasan. Dalam penelitian ini penulis melakukan pendekatan yuridis sosiologis, penelitian bersikap deskriptif sedangkan data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah melalui teknik wawancara dan studi dokumen. Analisis data yang dipakai adalah analisis kualitatif. Hasil penelitian penulis sebagai berikut: 1. Mekanisme pelaksanaan fungsi pengawasan DPD terkait UU Otonomi Daerah dibagi menjadi tiga. Pertama, proses penyerapan aspirasi masyarakat. DPD melakukan penyerapan aspirasi secara langsung dan tidak langsung. Kedua, proses penyaluran aspirasi. Aspirasi yang tadinya ditampung dibuat dalam laporan tertulis dengan sebelumnya mengidentifikasi masalah-masalah tadi untuk kemudian dilakukan pengkategorian. Terakhir, proses penyampaian hasil pengawasan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai bahan pertimbangan. 2. Peranan DPD dalam pelaksanaan fungsi pengawasan terkait UU Otonomi Daerah sangat strategis karena DPD sebagai lembaga negara berhak turun langsung dari level paling rendah dan juga terlibat dalam pemberian rekomendasi. 3. Kendala yang dialami DPD dalam pelaksanaan fungsi pengawasan terkait UU Otonomi Daerah adalah peran dan fungsi DPD yang dimarjinalkan dalam ketentuan konstitusi, pola kerja sama antara DPD dengan lembaga pemerintahan daerah terkait yang belum diatur secara jelas dalam undang-undang dan masalah pada level internal lembaga pemerintahan daerah itu sendiri

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: J Political Science > JA Political science (General)
Unit atau Lembaga: Fakultas Hukum > Hukum
Depositing User: Nur Hafizah Faisal
Date Deposited: 10 Apr 2014 11:55
Last Modified: 10 Apr 2014 11:55
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/19178

Actions (login required)

View Item View Item