Repository Universitas Andalas

IDENTIFIKASI TINGKAT AKSESIBILITAS PENUMPANG ANGKUTAN UMUM DARI KECAMATAN MANDIANGIN KOTO SELAYAN MENUJU PUSAT KOTA BUKITTINGGI

SAPUTRA, ROBI (2014) IDENTIFIKASI TINGKAT AKSESIBILITAS PENUMPANG ANGKUTAN UMUM DARI KECAMATAN MANDIANGIN KOTO SELAYAN MENUJU PUSAT KOTA BUKITTINGGI. Other thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
PDF (Cover)
Download (24Kb) | Preview
[img]
Preview
PDF (Abstrak)
Download (275Kb) | Preview
[img]
Preview
PDF (Daftar Isi)
Download (18Kb) | Preview
[img]
Preview
PDF (Bab 1)
Download (99Kb) | Preview

Abstract

Bukittinggi berkembang sangat pesat dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 adalah 110.954 jiwa dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 1,89% (hasil Sensus Penduduk 2010). Kecamatan Mandiangin Koto Selayan merupakan salah satu dari tiga kecamatan di Kota Bukittinggi yang memiliki luas wilayah paling besar yakni 12.185 km² (48,28% dari total wilayah Kota Bukittinggi) dan mempunyai 9 kelurahan dengan kepadatan rata-rata 930 jiwa per-km². Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Berjarak sekitar 4 km dari pusat kota. Seiring dengan perkembangan kota tersebut semakin banyak pula dari penduduk kota Bukittinggi yang menyebar pada daerah atau pemukiman baru. Karena hal tersebut akan berdampak terhadap tinggi rendahnya aksesibilitas masyarakat tersebut. Oleh karena itu penelitian ini diangkat berdasarkan masalah diatas, guna mengetahui tingkat aksesibilitas masyrakat dikecematan Mandiangin Koto Selayan. Data primer berupa headway dan kecepatan bis kota didapat dari hasil survei di lapangan. Data headway digunakan untuk memperoleh waktu tunggu, sedangkan data kecepatan rata-rata angkutan kota yang digunakan untuk memperoleh waktu on bus. Data sekunder berupa peta udara digunakan untuk memperoleh waktu berjalan kaki di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi. . Untuk mempermudah menilai aksesibilitas penumpang angkutan umum, wilayah Kecamatan Mandiangin Koto Selayan dibagi dalam kisi-kisi. Kemudian dihitung waktu berjalan kaki, waktu tunggu dan waktu on bus dan total waktu perjalanan tiap kisi. Dengan menggunakan standar untuk aksesibilitas, yang diperoleh dari hasil rata-rata total waktu perjalanan tiap kisi, maka dapat ditetapkan bagian-bagian kota yang memiliki aksesibilitas tinggi dan rendah menuju dan meninggalkan pusat kota Data yang ditanyakan berupa waktu jalan kaki ke rute angkutan umum tersebut. Waktu berjalan kaki pada kondisi peta berkisar antara 0 sampai 15,22 menit atau dengan menempuh jarak berkisar antara 0 sampai 1096 meter. Waktu berjalan kaki pada kondisi lapangan berkisar rata-rata sebesar 2.81 menit. Waktu tunggu yang didapat dari masing-masing trayek berbeda. Waktu tunggu di area studi yang dilalui angkutan kota trayek Panganak sangat memadai yakni berkisar antara 0.86 sampai 1.54 menit, waktu tunggu untuk trayek Panorama Baru berkisar antara 2,84 sampai 8 menit, waktu tunggu untuk trayek 06 Gulai Bancah berkisar antara 1.18 sampai 1.84 menit. waktu tunggu untuk trayek 16 Pintu Kabun berkisar antara 3.96 sampai 6 menit Berdasarkan perhitungan waktu on bus dalam daerah studi didapat Pagi hari jam 06:00 – 08:00 berkisar antara 1,84 hingga 8,73 menit. Pagi hari jam 12:00 – 14:00 berkisar antara 2,04 hingga 9,67 menit. Pagi hari jam 16:00 – 18:00 berkisar antara 2,09 hingga 9,61 menit. Dari total waktu perjalanan tersebut diketahui bahwa sebanyak 39 kisi berada pada aksesbilitas tertinggi dan sebanyak 38 kisi barada pada aksesibilitas terendah. Kata kunci: Aksesibilitas penumpang, Waktu berjalan kaki, headway, waktu on bus

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Unit atau Lembaga: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Agustiadi rd agustiadiRudi
Date Deposited: 20 May 2014 01:48
Last Modified: 20 May 2014 01:48
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/20045

Actions (login required)

View Item View Item