Yenti, Masrida (2008) Tradisi Julo-Julo Dalam Pengolahan Lahan Pertanian (Studi Kasus: Komunitas Petani Nagari Sabu Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar). Other thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
|
PDF (Tradisi Julo-Julo Dalam Pengolahan Lahan Pertanian (Studi Kasus: Komunitas Petani Nagari Sabu Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar))
- Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (400Kb) | Preview |
Abstract
Pertanian merupakan seluruh kegiatan pengelolaan sumber daya alam hayati dalam agroekosistem yang sesuai dan berkelanjutan dengan bantuan modal, tenaga kerja, dan menajemen untuk mandapatkan manfaat yang sebesar-besamya bagi kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi petani untuk pengolahan lahan, bercocok tanam dan menetap dengan irigasi memiliki masalah dengan keterbatasan modal, tenaga kerja dan teknologi yang digunakan. Keterbatasan tenaga kerja yang mereka butuhkan tersebut untuk melakukan pencakulan, atau pengolahan lahan, sampai panen. Sehingga komunitas petani di Nagari Sabu membentuk suatu sistem pengarahan tenaga kerja di bidang pertanian disebut Julo-julo. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana julo-julo dalam pengolahan lahan pertanian dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi masyarakat untuk ikut julo-julo.Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan julo-julo dalam pengolahan lahan pertanian serta mendeskripsikan faktor-faklor apa saja yang mempengaruhi masyarakat untuk ikut julo-julo dalam pengolahan lahan pertanian di Nagari Sabu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui pengamatan dan wawancara yaifu wawancara bebas dan mendalam serta studi kepustakaan. Telmik pemilihan informan dengan menggunakann teknik purposif (sengaja), dimana informan dibagi dalam dua kategori yaitu informan kunci dan informan biasa Julo-julo merupakan sistem pengolahan lahan pertanian pada suatu kelompok kerjasama tolong menolong yang bertitik tolak pada prinsip timbal balik yang bertujuan untuk meringankan beban masyarakat, baik masyarakat yang ikut dalam kelompok julo-julo maupun masyarakat yang bukan anggota julo-julo dalam pengolahan lahan pertanian. Julo-julo di Nagari Sabu dapat dibedakan atas 2 macam yaitu julo-julo anggota dan julo-julo kredit. Julo-julo anggota adalah julo-julo yang dilakukan di lahan anggota julo-julo sedangkan julo-julo kredit adalah julo-julo yang dilakukan di lahan bukan anggota julo-julo. Proses pembentukan julo-julo dibentuk oleh orang yang memiliki hubungan kerabat yang tinggal berdekatan, yang terdiri dari mamak, kemenakan dan tetangga. Keikutsertaan seseorang dalam kelompok julo-julo dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor pendorong, faktor penghambat dan faktor penarik yang meliputi sistem ekonomi, keuntungan dan kemudahan yang diperoleh masyarakat dalam pengolahan lahan pertanian mereka. Faktor tesebut tidak berdiri sendiri tetapi saling keterkaitan satu sama lainnya dan tidak terlepas dari kebudayaan yang dimiliki masyarakat dari dahulunya.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Unit atau Lembaga: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi |
Depositing User: | girl 123 456 |
Date Deposited: | 13 May 2011 08:15 |
Last Modified: | 12 Oct 2011 06:43 |
URI: | http://repository.unand.ac.id/id/eprint/10565 |
Actions (login required)
View Item |