Potensi Keanekaragaman Jenis tanaman hutan rakyat di Jorong Ambacang Nagari Kotomalintang Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam dalam Pelestarian Lingkungan

Desvayanty, Getrina (2008) Potensi Keanekaragaman Jenis tanaman hutan rakyat di Jorong Ambacang Nagari Kotomalintang Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam dalam Pelestarian Lingkungan. Masters thesis, Program Pascasarjana.

Preview

PDF (Potensi Keanekaragaman Jenis tanaman hutan rakyat di Jorong Ambacang Nagari Kotomalintang Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam dalam Pelestarian Lingkungan) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (784Kb) | Preview

Abstract

Di Minangkabau, hutan rakyat lebih dikenal dengan istilah parak yang merupakan model pengelolaan sumber daya alam spesifik Minang. Keanekaragaman spesies yang tinggi pada hutan rakyat merupakan bank plasma nutfah yang berharga bagi spesies hutan maupun spesies yang dipelihara. Menurut Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dilakukan melalui kegiatan perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya, pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Berkembang dan banyaknya parak di tengah-tengah masyarakat Propinsi Sumatera Barat, maka perlu dilakukan penelitian Potensi Keanekaragaman Jenis Tanaman Hutan Rakyat di Jorong Ambacang Nagari Kotomalintang Kecamatan Tanjung Raya kabupaten Agam dalam Pelestarian Lingkungan, yang bertujuan untuk mengetahui potensi keanekaragaman jenis tanaman hutan rakyat di Jorong Ambacang Nagari Kotomalintang dalam pelestarian plasma nutfah dan nilai guna bagi kehidupan masyarakat dan mengetahui bagaimana sistem pengelolaan hutan rakyat di Kotomalintang. Diharapkan penelitian ini nantinya dapat menjadi suatu informasi potensi keanekaragaman jenis tanaman di hutan rakyat dalam pelestarian lingkungan sebagai bank plasma nutfah dan manfaatnya bagi kehidupan masyarakat sekitar dan sebagai dasar pemikiran dalam upaya pemberdayaan masyarakat di daerah penyangga. Penelitian dilakukan dari bulan Oktober 2008 s/d Desember 2008 di Jorong Ambacang yang merupakan satu dari lima jorong diNagari Kotomalintang dan merupakan pusat pemerintahan nagari. Metode yang dilakukan dengan penyebaran kuisioner dan analisa vegetasi. Pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder. Analisa data untuk masyarakat dengan kualitatif deskriptif dan untuk tanaman berupa analisa vegetasi dengan mengukur jumlah jenis tanaman perluas plot contoh dan nilai guna tanaman bagi masyarakat. Hasil penelitian pada parak masyarakat di Jorong Ambacang, ditemukan 21 jenis tanaman/ha dengan 653 individu/ha yang didominasi oleh kayu manis, durian untuk jenis tanaman berdiameter >2 cm dan paku, harendang, puluik (rumput), bayur, serta pudiang untuk jenis tanaman berdiameter <2 cm. Hal ini menunjukan bahwa hutan rakyat yang dikelola dan dikembangkan masyarakat cukup berpotensi dalam mendukung pelestarian lingkungan sebagai sumber plasma nutfah disamping nilai guna tanaman hutan rakyat yang memberi manfaat bagi masyarakat setempat sebagai bagian dari lingkungan baik dalam pemenuhan kebutuhan bangunan maupun peningkatan perekonomian masyarakat. Kemudian adanya kearifan lokal pada masyarakat Nagari Kotomalintang seperti budaya "balangge" dimana buah durian yang dicicipi tidak dipetik dari pohon tetapi dibiarkan jatuh secara alami dan adanya kewajiban bagi setiap anak laki-laki yang akan melangsungkan perkawinan untuk menanam 100 batang kayu manis yang sangat mendukung pelestarian lingkungan. Pengelolaan hutan rakyat yang dikelola dan dikembangkan masyarakat untuk kedepannya agar lebih terarah dan terencana. Disamping itu, perlu kejelasan status hukum dan aturan pelaksanaan hutan rakyat terutama bagi pengusahaan hutan rakyat individu/perorangan.

Actions (login required)

View Item