Perlindungan Lingkungan Hidup Pada Saat Sengketa Bersenjata Menurut Hukum Humaniter

Darman, Melani (2008) Perlindungan Lingkungan Hidup Pada Saat Sengketa Bersenjata Menurut Hukum Humaniter. Other thesis, Fakultas Hukum.

Preview

PDF (Perlindungan Lingkungan Hidup Pada Saat Sengketa Bersenjata Menurut Hukum Humaniter) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (591Kb) | Preview

Abstract

Perang adalah peristiwa yang tidak pernah terhapuskan dari sejarah dunia. Setiap pihak yang menang ataupun kalah, akan tetap mengalami kerugian yang tidak sedikit. Pada umunnya setiap peperangan, menghalkan segala cara untuk menang. Setelah Perang Dunia II, ICRC (International Committee of Red Cross), sebagai organisasi dunia yang non partisan, memprakarsai sebuah konfrensi internasional. Konferensi tersebut menghasilkan Konvensi Jenewa Konvensi ini yang kemudian memulai babak baru Hukum Humaniter, sebagai hukum yang magatur agar perang dilakukan dengan lebih manusiawi. Seiring dengan perkembangan teknologi, metode dan alat peperanganpun semakin canggih. Di tahun 1970-an Hukum Humaniter yang pada awalnya berkonsentrasi untuk melindungi rakyat sipil dan tentara pada saat perang, beralih Pada perlindungan terhadap lingkungan pada saat perang. Hal ini terjadi karena kerusakan lingkungan yang begitu parah yang disebabkan oleh peperagan. Iklim yang tidak menentu, banjir, kekeringan adalah sebagian kecil dari akibat perang. Penelitian ini bersifat normatif, yang difokuskan pada: penelitian terhadap azas-azas hukum dan penelitian perbandingan hukum. Adapun data yang digunakan adalah data skunder yang dikumpulkan dari: Pustaka internet dan beberapa instansi terkait. Perlindungan lingkungan hidup gada saat sengketa bersenjata dapat di bagi menjadi dua pendekatan: pendekatan tidak langsung dan pendekatan langsung. Pendekatan tidak langsung meliputi; Lampiran Konvensi den Haag 1907.

Actions (login required)

View Item