Arizonal, Ade (2008) Implementasi Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ( Studi Terhadap Penggunaan Helm Standar di Kota Padang ). Other thesis, Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik.
|
PDF (Implementasi Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ( Studi Terhadap Penggunaan Helm Standar di Kota Padang ))
- Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (560Kb) | Preview |
Abstract
Transportasi berfungsi untuk mengatasi kesenjangan jarak dan komunikasi antara tempat asal dan tempat tujuan. Untuk itu dikembangkan sistem dalam wujud sarana (kendaraan) dan prasarana (alan). Selain itu untuk menunjang sistem kelancaran transportasi tadi juga diperlukan sistem lalu lintas yang aman untuk berkendara. Demi menciptakan masyarckat yang aman dan tertib dalam berlalu lintas, pemerintah membuat suatu perundangan, yaitu dalam bentuk Undang-undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan. Dengan diberlakukannya aturan ini, maka pemerintah dalam hal ini pihak terkait seperti kepolisian diberi wewenang untuk menindak pelaku pelanggaran bagi pengguna lalu lintas, termasuk didalamnya mengenai permasalahan penggunaan helm berstandart SNI bagi pengendara kendaraan roda dua. Mengenai peraturan penggunaan helm berstandart SNI ini telah diatur dalam UU No 22 Tahun 2009 pasal 57 ayat (2) tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang menjelaskan bagi pengendara sepeda motor wajib menggunakan helm yang memenuhi standar yaitu SNI. Dengan diberlakukannya Undang-Undang ini kiranya menarik untuk diteliti bagaimana implementasi peraturan tersebut di tengah masyarakat. Adapun tujuan penelitian ini adalah melihat upaya yang dilakukan pemerintah dalam mensosialisasikan Undang-Undang serta alasan-alasan pengendara sepeda motor yang masih belum menggunakan helm standart SNI tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Interaksionisme Simbolik dari Herbert Blumer, di mana manusia dilihat saling menafsirkan atau membatasi tindakan mereka dan makna yang berasal dari interaksi dengan orang lain. Pengendara motor memberikan respon pada peraturan yang ada, didasarkan pada pengertian yang diberikan pada tindakan itu. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif. Pengambilan infonnan dilakukan dengan teknik purposive sampling (disengaja). Dalam pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan, dalam tahap sosialisasi Kepolisian melakukannya melalui media (massa dan elektronik), spanduk atau baliho, sekolah-sekolah, serta event-event otomotif yang ada di kota Padang. Akan tetapi pada tahap penindakan sendiri polisi belum sepenuhnya menerapkan aturan sesuai Undang-Undang, akan tetapi baru sebatas penggunaan helm standart. Sehingga pengendara motor masih banyak yang belum mematuhi aturan ini dengan berbagai alasan seperti harga, jarak atau lokasi tujuan, minim informasi, penampilan dan kenyamanan, sudah memiliki helm, serta tidak tegasnya penegakan hukum oleh polisi. Akan tetapi pada dasarnya mereka melihat helm hanya sebatas pelengkap dalam berkendara.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Unit atau Lembaga: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi |
Depositing User: | girl 123 456 |
Date Deposited: | 24 Jun 2011 23:51 |
Last Modified: | 06 Oct 2011 02:44 |
URI: | http://repository.unand.ac.id/id/eprint/14964 |
Actions (login required)
View Item |