Syarief, M. (2010) HUBUNGAN PEMBALIKAN BEBAN PEMBUKTIAN DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI DAN ASAS PRADUGA TAK BERSALAH. Other thesis, Fakultas Hukum.
|
PDF (HUBUNGAN PEMBALIKAN BEBAN PEMBUKTIAN DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI DAN ASAS PRADUGA TAK BERSALAH )
- Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (586Kb) | Preview |
Abstract
Tindak pidana korupsi merupakan suatu tindak pidana yang luar biasa ( ekstra ordinarycrime ) dan sangat sulit untuk dibuktikan, oleh karena itu butuh penanganan yang luar biasa pula dalam menghadapi tindak pidana korupsi. Salah satu upaya pembuktian yang digunakan dalam perkara tindak pidana korupsi adalah dengan menggunakan sistem pembalikan beban pembuktian. Dalam sistem ini, yang memiliki kewajiban pembuktian adalah seorang tersangka atau terdakwa/penasihat hukum, dimana seorang tersangka wajib untuk membuktikan bahwa harta benda serta kekayaannya bukan merupakan hasil dari tindak pidana. Permasalahan yang dibahas adalah: 1) Bagaimanakah sistem pembalikan beban pembuktian dalam tindak pidana korupsi menurut Undang-Undang No. 31 tahun 1999 jo Undang-Undang No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, 2) Apakah sistem pembalikan beban pembuktian dalam tindak pidana korupsi menurut Undang-Undang No. 31 tahun 1999 jo Undang-Undang No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi bertentangan dengan asas praduga tak bersalah ( presumption of innocence ) yang dianut oleh KUHAP.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Unit atau Lembaga: | Fakultas Hukum > Hukum |
Depositing User: | masanori sari ariningsih |
Date Deposited: | 24 Oct 2011 01:49 |
Last Modified: | 24 Oct 2011 01:49 |
URI: | http://repository.unand.ac.id/id/eprint/15651 |
Actions (login required)
View Item |