PENENTUAN KADAR TETRASIKLINA DALAM CAMPURAN DENGAN EPITETRASIKLINA ANHIDROTETRASIKLINA DAN EPIANHIDROTETRASIKLINA DENGAN METODA PEMBENTUKAN KOMPLEKS

Samah, Asmaedy and Rivai , Harrizul (2008) PENENTUAN KADAR TETRASIKLINA DALAM CAMPURAN DENGAN EPITETRASIKLINA ANHIDROTETRASIKLINA DAN EPIANHIDROTETRASIKLINA DENGAN METODA PEMBENTUKAN KOMPLEKS. Project Report. Universitas Andalas. (Unpublished)

Preview

PDF (PENENTUAN KADAR TETRASIKLINA DALAM CAMPURAN DENGAN EPITETRASIKLINA ANHIDROTETRASIKLINA DAN EPIANHIDROTETRASIKLINA DENGAN METODA PEMBENTUKAN KOMPLEKS) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (322Kb) | Preview

Abstract

Anhidrotetrasiklina, epitetrasiklina dan epianhidrotetrasiklina biasanya dijumpai sebagai pengotor didalam tetrasiklina baik sebagai bahan baku maupun sebagai sediaan obat jadi. Tetrasiklina dan anhidrotetrasiklina dapat membentuk kompleks terner dengan ion kalsium dan barbital natrium. Senyawa kompleks ini dapat diekstraksi kedalam etil asetat sehingga terbentuk campuran biner dari kedua senyawa kompleks tersebut. Campuran biner dari dua senyawa yang mempunyai serapan ultraviolet dapat ditentukan kadarnya dengan metoda perbandingan serapan. Metoda ini digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan kadar tetrasiklina dalam campuran dengan hasil urai dan/atau hasil epimerisasinya. Disamping itu, spektrum UV dari senyawa kompleks tetrasiklina tersebut tidak dipengaruhi oleh spektrum UV dari senyawa kompleks anhidrotetrasiklina pada panjang gelombang 385 nm. Oleh karena itu, kompleks tetrasiklina dapat pula ditentukan kadarnya secara langsung dengan cara mengukur serapannya langsung pada panjang gelombang 385 nm. Kedua metode analisa tersebut dicobakan dalam penelitian ini dan hasilnya dibandingkan secara statistik. Ternyata kedua metode ini menunjukkan tingkat ketelitian dan ketepatan yang cukup tinggi dan tidak berbeda nyata pada taraf kepercayaan 0,05.

Actions (login required)

View Item