Repository Universitas Andalas

ANALISIS DISTRIBUSI NILAI TAMBAH PENGOLAHAN KOPI PADA INDUSTRI KECIL KOPI BUBUK SAHATI (STUDI KASUS KECAMATAN GUGUK PANJANG, KOTA BUKITTINGGI)

WAHYU , DENDY (2011) ANALISIS DISTRIBUSI NILAI TAMBAH PENGOLAHAN KOPI PADA INDUSTRI KECIL KOPI BUBUK SAHATI (STUDI KASUS KECAMATAN GUGUK PANJANG, KOTA BUKITTINGGI). Other thesis, FAKULTAS PERTANIAN.

[img]
Preview
PDF (ANALISIS DISTRIBUSI NILAI TAMBAH PENGOLAHAN KOPI PADA INDUSTRI KECIL KOPI BUBUK SAHATI (STUDI KASUS KECAMATAN GUGUK PANJANG, KOTA BUKITTINGGI)) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (314Kb) | Preview

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan pada industri Kopi Bubuk Sahati di Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi mulai bulan Mei sampai dengan Juni 2011 dengan tujuan untuk menentukan besarnya nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan kopi pada industri Sahati, menentukan distribusi nilai tambah kepada pihak-pihak yang telah memberikan kontribusi bagi terciptanya nilai tambah. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, dimana pimpinan dan karyawan Industri Sahati dijadikan sebagai sumber data primer sedangkan data sekunder diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bukittinggi, Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat. Dari hasil penelitian diketahui bahwa total nilai tambah total nilai tambah bruto yang dihasilkan pada industri Sahati adalah sebesar Rp. 135.421.000,00 dengan nilai output sebesar Rp 351.540.000,00 dan nilai input sebesar Rp 216.119.000,00. Distribusi nilai tambah terbesar diterima oleh pengusaha dalam bentuk keuntungan yaitu sebesar Rp 71.036.600,00 atau sebesar 52,46%, kemudian diikuti oleh tenaga kerja sebesar Rp 58.420.000,00 atau sebesar 43,14%, untuk industri sebesar Rp 4.539.400,00 atau sebesar 3,35%. Kemudian penerima distribusi nilai tambah paling besar berikutnya adalah pemerintah dalam bentuk pajak kendaraan sebesar Rp 1.250.000,00 atau sebesar 0,92% dan penerima distribusi nilai tambah yang terkecil adalah pihak masyarakat sebesar Rp 175.000,00 atau sebesar 0,13%. Persentase distribusi nilai tambah ini menunjukkan bahwa tenaga kerja merupakan kelompok yang memberikan kontribusi paling besar dalam penciptaan nilai tambah, karena jumlah tenaga kerja pada industri ini cukup banyak dan merupakan paling menentukan, sebaliknya masyarakat merupakan kelompok penerima distribusi nilai tambah paling kecil. Keuntungan yang diterima oleh pemilik/pengusaha sebesar Rp 71.036.600,00 atau sebesar 52,46%. Disarankan kepada pihak industri untuk memperluas daerah pemasaran meningkatkan nilai tambah yang dihasilkan industri dan hendaknya pimpinan menempatkan tenaga kerja yang mampu menguasai masing – masing bidangnya untuk pengembangan dan peningkatan produk dalam menciptakan nilai tambah.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Unit atau Lembaga: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: KREATIF zulka hendri
Date Deposited: 03 Jan 2012 14:32
Last Modified: 03 Jan 2012 14:32
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/16959

Actions (login required)

View Item View Item