Yan, Edward and Eliza, Nasrul and Hidayatul, Fitria
(2014)
Penggunaan Tetes Telinga Serum Autologous dengan Amnion
untuk Penutupan Perforasi Membran Timpani.
tetes telinga serum autologous, membran amnion, perforasi membran timpani
.
(Submitted)
Abstract
Latar Belakang: Gangguan pendengaran atau ketulian mempunyai dampak yang merugikan bagi penderita ,
keluarga, masyarakat maupun negara. Salah satu penyebab ketulian yang sering dijumpai adalah radang telinga tengah,
terutama yang disertai perforasi membran timpani yang menetap. Penutupan perforasi membran timpani dapat dilakukan
dengan operatif dan konservatif. Secara konservatif sudah banyak cara yang dilakukan. Salah satunya dengan mengkaustik
tepi perforasi dengan menggunakan silver nitrat untuk membuat luka baru, kemudian digunakan amnion sebagai jembatan
(bridge) dan faktor regulasi yang terdapat pada tetes telinga serum autologous. Tujuan: Untuk menjelaskan gambaran
penggunaan amnion sebagai jembatan dan tetes telinga serum autologous sebagai faktor regulasi. Tinjauan pustaka:
Penutupan perforasi membran timpani dapat dilakukan secara konservatif salah satunya dengan menggunakan tetes telinga
serum autologous sebagai faktor regulator, amnion sebagai jembatan dan penggunaan silver nitrat pada tepi perforasi untuk
membuat luka baru. Serum autologous memiliki asselerator pertumbuhan yaitu epidermal growth factor (EGF) ,
transforming growth factor β1 (TGF- β1) dan fibronektin. Asselerator pertumbuhan ini dapat kita temukan pada
penyembuhan membran timpani normal. Sedangkan membran amnion adalah jaringan semi transparan tipis yang
membentuk lapisan terdalam membran fetus dengan susunan membran basalis yang tebal dan jaringan stroma avaskuler.
Membran amnion mempercepat pembentukan epitel normal dengan menekan pembentukan jaringan fibrosis. Sel epitel
amnion memproduksi faktor pertumbuhan seperti fibroblast growth factor dan transforming growth factor beta. Faktor
pertumbuhan akan membantu komunikasi antara epitel dan sel fibroblast stroma untuk menekan proliferasi dan diferensiasi
jaringan fibrosis. Kesimpulan: Diperlukan tiga elemen pada penutupan perforasi membran timpani yaitu faktor regulasi,
jembatan (bridge) dan membuat luka baru pada tepi perforasi.
Actions (login required)
|
View Item |