Repository Universitas Andalas

MORFOLOGI FETUS MENCIT SETELAH PEMBERIAN VITAMIN A DOSIS TINGGI PADA INDUK MENCIT BETINA (Mus Muskulus) Strain Jepang

Asman , Aulia (2011) MORFOLOGI FETUS MENCIT SETELAH PEMBERIAN VITAMIN A DOSIS TINGGI PADA INDUK MENCIT BETINA (Mus Muskulus) Strain Jepang. Masters thesis, PROGRAM PASCASARJANA.

[img]
Preview
PDF (MORFOLOGI FETUS MENCIT SETELAH PEMBERIAN VITAMIN A DOSIS TINGGI PADA INDUK MENCIT BETINA (Mus Muskulus) Strain Jepang ) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (123Kb) | Preview

Abstract

ABSTRAK Vitamin A banyak digunakan sebagai produk antioksidan, karena efektif, murah dan mudah memperolehnya. Namun vitamin A bila penggunannya berlebihan dapat menimbulkan efek samping, salah satunya cacat bawaan, yang diduga berhubungan dengan teratogenesis akibat hipervitaminosis A. Mekanisme kerja vitamin A dalam kondisi hipervitaminosis akan menghambat ekpresi genetik saat pemutasian gen dan merubah urutan nukleotida pada DNA sehingga mutasi sel pada awal embrogenik terganggu. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji morfologi fetus mencit setelah pemberian vitamin A dosis tinggi pada Induk mencit betina (Mus Muskulus) strain jepang. Desain penelitian Post Test Only Control Group Design,dilaksanakan tanggal 18 Agustus – 14 September 2010, di Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi Unand. Jumlah sampel sebanyak 30 ekor mencit betina, yang diambil secara acak dengan kriteria umur + 2,5 bulan, berat badan + 20-25 gram, keadaan hamil, dibagi menjadi 4 kelompok yang terdiri dari kontrol dan 3 perlakuan yaitu PI vitamin A dosis 3.250 IU/KgBB/hari, PII vitamin A dosis 6.500 IU/KgBB/hari dan PIII vitamin A dosis 13.000 IU/KgBB/hari selama kehamilan hari ke-6 sampai hari ke- 15, hari ke-18 dilakukan seksio dan dilihat gambaran teratogenitas secara makrokopis. Berdasarkan uji Analisis Anova didapatkan tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata berat badan fetus mencit kontrol dengan perlakuan, P=0,143 (P>0,05). Rata-rata fetus mencit lahir hidup kontrol dengan perlakuan, didapatkan ada perbedaan yang signifikan P=0,000 (P<0,05), dilanjutkan uji Pos Hoc Test Bonfferoni, kontrol dengan PII=0,007 (P<0,05) dan P III=0,000 (P<0,05) disimpulkan ada perbedaan yang signifikan, sedangkan PI tidak menunjukan perbedaan yang signifikan P= 1,000(P>0,05). Rata-rata fetus mencit lahir cacat kontrol dengan perlakuan P=0,018 (P<0,05) didapatkan ada perbedaan yang signifikan, uji Pos Hoc Test Bonfferoni, kontrol dengan PIII = 0,026(P<0,05),adanya perbedaan yang signifikan, sedangkan PI =1,000 (P>0,05) dan P II=0,907 (P>0,05) tidak menunjukan perbedaan yang signifikan. Uji Kruskal-Wallis Test rata-rata fetus lahir mati intrauterus kontrol dengan PI, PII dan PIII menunjukan perbedaan yang signifikan P=0,014 (P<0,05). Hasil pengamatan didapatkan perlakuan PIII yang paling banyak jenis kelainan morfologi yang muncul. Kesimpulan penelitian adalah ada pengaruh konsumsi vitamin A dosis tinggi terhadap jumlah lahir hidup, jumlah lahir cacat, jumlah kematian intrauterus dan jenis kelainan morfologi. Sebaiknya dilakukan sosialisasi edukasi mengenai manfaat pemakaian vitamin A dan bahayanya pada WUS (Wanita Usia Subur) dan PUS (Pasangan Usia Subur), serta melakukan pengontrolan dan pengawasan dalam memperoleh vitamin A.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Unit atau Lembaga: UNSPECIFIED
Depositing User: KREATIF zulka hendri
Date Deposited: 25 Jan 2012 23:19
Last Modified: 25 Jan 2012 23:19
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/17461

Actions (login required)

View Item View Item