JUMILIA, JUM
(2011)
HUBUNGAN PERILAKU PENGASUHAN DAN SOSIAL BUDAYA DALAM PEMBERIAN MAKANAN DENGAN STATUS GIZI
BATITA (1-3 TAHUN) DITINJAU DARI BB/TB DI
KELURAHAN PADANG BESI PUSKESMAS
LUBUK KILANGAN PADANG
TAHUN 2011.
Penelitian, Fakultas Keperawatan
.
Abstract
Masalah gizi merupakan masalah yang penting yang perlu diperhatikan terlebih lagi pada anak batita karena kelompok yang paling rawan gizi. Gangguan gizi pada anak batita merupakan dampak dari berbagai faktor yang berpengaruh langsung (konsumsi makanan dan penyakit infeksi) atau faktor tidak langsung (perilaku pengasuhan meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan, sosial budaya dan sanitasi/ pelayanan kesehatan) terhadap gizi anak batita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku pengasuhan dan sosial budaya dalam pemberian makanan dengan status gizi batita (1-3 tahun) ditinjau dari BB/TB di Kelurahan Padang Besi Puskesmas Lubuk Kilangan Padang Tahun 2011. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain penelitian Cross Sectional. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2010 sampai April 2011. Jumlah sampel sebanyak 109 orang Ibu dan diambil secara Proporsional Sampling. Pengetahuan, sikap, sosial budaya dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner yang dibagikan kepada responden sedangkan tindakan dilihat secara langsung dengan menggunakan panduan observasi tindakan ibu dalam pemberian makanan pada batita. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square. Dari hasil penelitian univariat menunjukkan bahwa perilaku pengasuhan dalam pemberian makanan baik (50,5%). Jika dilihat dari pengetahuan ibu sedang dan tinggi (50,5%), sikap ibu positif (55%), tindakan kurang baik (62,4%), dan sosial budaya negatif (59,6%) sedangkan hasil penelitian bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku pengasuhan dalam pemberian makanan meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan dengan status gizi batita ditinjau dari BB/TB dan terdapat hubungan yang bermakna antara sosial budaya dalam pemberian makanan dengan status gizi batita ditinjau dari BB/TB. Diharapkan petugas kesehatan yang ada di Puskesmas untuk lebih meningkatkan frekuensi promosi kesehatan seperti penyuluhan tentang status gizi batita agar pengetahuan, sikap dan tindakan ibu tentang gizi menjadi lebih baik, dan lebih mengarahkan ibu yang mempunyai batita agar meningkatkan tindakan terhadap pola pemberian makanan pada anaknya juga mengkaji sejauh mana makanan itu dipantangkan oleh ibu.
Kata kunci : Status gizi batita, perilaku pengasuhan, sosial budaya
Actions (login required)
|
View Item |