Repository Universitas Andalas

Kajian siklus hara dan status kesuburan tanah dengan pemberian biochar pada perkebunan karet rakyat di Sumatera Barat

Hermansah, Hermansah and Mayerni, Reni and Aprisal, Aprisal and Yulnafatmawita, Yulnafatmawita and Irwan, Irwan and Wakatsuki, Toshiyuki (2013) Kajian siklus hara dan status kesuburan tanah dengan pemberian biochar pada perkebunan karet rakyat di Sumatera Barat. In: Seminar dan Rapat Tahunan Dekan BKS-PTN Barat, 19-20 Maret 2013, Pontianak.

[img]
Preview
PDF - Published Version
Download (6Mb) | Preview

Abstract

Penelitian kajian siklus hara dan status kesuburan tanah dengan pemberian biochar untuk meningkatkan produktifitas karet di Kabupaten Dharmasraya Sumatra Barat telah dilaksanakan dari bulan Mei sampai November 2012. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi litterfall dan karakterisasi status kesuburan tanah sebelum dan setelah perlakuan. Perlakuan yang diberikan terdiri dari dua jenis biochar (tempurung kelapa dan bambu). Litterfall ditangkap dengan menggunakan 24 unit littertrap. Sampel tanah awal sebelum perlakuan diambil dengan menggunakan bor pada kedalaman 0-20, 20-40, 40-60, 60-80, 80-100, dan 100-120 cm pada dua jenis klon karet (PB dan BPM). Contoh tanah setelah perlakuan diambil pada 24 titik sampel (12 untuk PB dan 12 untuk BPM) pada kedalaman 0-20 cm dan 20-40 cm. Karakteristik fisika dan kimia tanah dianalisis di laboratorium meliputi tekstur, pH, TN, TC, kation basa dan P tersedia serta Al-dd tanah. Untuk menetapkan potensi aliran hara melalui litterfall, kandungan hara serasah (TC, TN, P, K, Ca, Mg, K, Na, Al, dan Si) dianalisis di laboratorium tanah. Pada kebun karet ini, memiliki tekstur liat, dan warna coklat kehitam-hitaman. Reaksi (pH) tanah termasuk kriteria masam dengan kisaran pH 4.2-4.8. Kandungan kation-kation basa seperti Ca, Mg, K, dan Na rendah, dan Ca mempunyai variabilitas tinggi antar tanaman karet dan juga antar jenis klon. Kation-kation basa di bawah kanopi klon PB cendrung lebih tinggi daripada klon BPM. Dilihat dari aspek produksi serasah, jenis klon BPM cendrung lebih tinggi (8.17 t/ha/thn) daripada klon PB (7.73t/ha/thn), namun dari segi produksinya, PB cendrung lebih tinggi dari BPM. Hal ini menunjukkan klon BPM cendrung produktif dalam membentuk biomass daripada produksi lateksnya dan ini juga terlihat dari aspek stok biomas dan stok karbon dari kedua jenis klon ini. Stok biomas dan karbon BPM jauh lebih tinggi daripada klon PB. Pemberian perlakuan biochar dan pemupukan meningkatkan P-tersedia tanah, namun belum terlihat peningkatan terhadap K dan N dalam tanah. Potesi aliran hara melalui litterfall signifikan memberikan kontribusi N, sedangkan Ca, Mg, dan P dari litterfall relatif kecil. Sumbangan N dari litterfall perlu dipertimbangkan dalam pemupukan karet, sedangkan K dan P perlumenjadi perhatian dan harus dikombiasikan dengan biochar untukmeningkatkan efisiensi pemupukan. Kata Kunci: Litterfall, nutrient flux, produktifitas karet, status kesuburan tanah, stok biomas dan karbon

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Unit atau Lembaga: Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User: Ita . Yulnafatmawita
Date Deposited: 26 Sep 2014 02:18
Last Modified: 26 Sep 2014 02:18
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/21257

Actions (login required)

View Item View Item