Repository Universitas Andalas

BIOKONVERSI LIMBAH SAWIT MENJADI KOMPONEN RANSUM KOMPLIT BERMINERAL ORGANIK ESENSIAL UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN DAN MENINGKATKAN KW ALITAS DAGING DOMBA

Jurnida , Rahman and Harnentis, Harnentis and Wiryawan, Komang G (2007) BIOKONVERSI LIMBAH SAWIT MENJADI KOMPONEN RANSUM KOMPLIT BERMINERAL ORGANIK ESENSIAL UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN DAN MENINGKATKAN KW ALITAS DAGING DOMBA. Working Paper. Fakultas Peternakan. (Unpublished)

[img] Microsoft Word (BIOKONVERSI LIMBAH SAWIT MENJADI KOMPONEN RANSUM KOMPLIT BERMINERAL ORGANIK ESENSIAL UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN DAN MENINGKATKAN KW ALITAS DAGING DOMBA) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (27Kb)

Abstract

Keberhasilan maupun kegagalan usaha ternak banyak ditentukan oleh pakan. Kebutuhan pakan temak ruminansia lebih besar dari pada kebutuhan pakan unggas. Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa dalam memproduksi pakan tidak hanya dituntt kualitas tetapi pakan yang ekonomis, murah dan terjangkau kemampuan peternak. Usaha peningkatan produk petemakan menuntut adanya pakan yang murah, berkualitas dan tersedia dalam jumlah yang banyak dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia. Untuk itu diperlukan teknologi pakan agar didapatkan yang berkualitas, murah harganya, dan mudah didapat. Kelapa sawit adalah salah satu komoditas non migas andalan Indonesia. Selain menghasilkan produk utama bernpa minyak sawit juga menghasilkan limbah dari pengolahan kelapa sawit. Salah satu limbah yang cukup potensial sebagai pakan ternak adalah serat sawit (palm pressfibre). Serat sawit yang diperoleh dari industri minyak sawit di indonesia akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya luas area penanaman kelapa sawit. Di Indonesia saat ini dihasilkan + 3.296.631 ton seral sawit per tahunnya. Penggunaan serat sawit sebagai pakan temak dapat diberikan 25-30% dalam ransum sebagai substitusi hijauan (Aritonang, 1986). Pemanfaatan seral sawit sebagai pakan temak menghadapi kendala nilai nutrisinya yang rendah, sehingga perlu pengolahan. Biokonversi menggunakan fungsi pensintesa kromium organik (Cr-yeast) sangat tepat diterapkan untuk pengolahan serat sawit karena selain akan meningkatkan nilai nutrisi, juga memperkaya kandungan mineral Cr yang dibutuhkan. Untuk memacu pertumbuhan dan meningkatkan kualitas daging. Hasil penelitian tahun pertama didapat yang terbaik adalah A3B3 ( 15% A. Niger, 6 mg Cr C13/kg substrat) SSF kecernaan tertinggi dan kandungan kromium tertinggi. Hasil penelitian ini dicobakan untuk penelitian tahun ke II ini sebagai pakan. Penelitian tahun ke dua ini bertujuan untuk mendapatkan formula ransum komplit berbahan serat sawit terolah yang mampu mendukung metabolisme dan pertumbuhan optimal. Tujuan dan target peneliyian tahun kedua adalah menentukan level penggunaan serat sawit fermentasi tertinggi untuk ransum domba, nenemukan formula ransum komplit yang paling murah yang dapat menghasilkan kualitas dan produksi daging tertinggi. Lima macam ransum komplit (TDN 64%), PK 12%) disusun dengan level serat sawit terolah 0, 15, 30, 45, dan 60% ransum dicobakan. Pada 20 ekor domba sebagai hewan model untuk menjelaskan pola pertumbuhan dan metabolisme. Konsumsi daya cerna dan pertambahan bobot badan juga diukur sebagai tolak ukur kualitas ransum. Selanjutnya juga menentukan kualitas daging, secara fisik ( pH, wama, daging, daya mengikat air daging, presentase lemak intramuskuler, keempukan daging). Penelitian dilakukan di laboratorium lapang dan laboratorium mikrobiologi dan biokimia dan kandang metabolik Fakultas Peternakan IPB serta PSHB Bogor dan laboratorium TIP Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang. Penelitian ini dilakukan secara experimen dengan Rancangan Acak Kelompok ( RAL ) yang menggunakan 5 ransum perlakuan dan 4 ulangan. Ransum yang diperlukan adalah 0% SSF +60% R.L + 40% K (A), 15% SSF + 45% R.L +40% K (B), 30% SSF + 30% R.L +40 % K (C), 45% SSF +15% R:L +40 % K (D), 60 %SSF+ 0% R.L +40 % K(E). Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi dan daya cerna zat makanan, pertambahan bobot badan , kualitas daging (protein daging, lemak daging, keempukan daging, DMA). Target penelitian tahun kedua ini adalah mendapatkan formula ransum komplit berbahan serat sawit terolah dan mendapatkan level SSF yang tepat dengan kecernaan dan kandungan nutrisi yang tertinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serat sawit fermentasi dapat dipakai sebagai pengganti 45% rumput lapangan, tanpa menurunkan kualitas daging pada ternak domba.

Item Type: Monograph (Working Paper)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Unit atau Lembaga: Fakultas Perternakan > Produksi Ternak
Depositing User: SSi diana zulyetti
Date Deposited: 04 Jun 2010 01:53
Last Modified: 04 Jun 2010 01:53
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/2148

Actions (login required)

View Item View Item