MASRI, ESTHER
(2014)
PELANGGARAN PRINSIP ITIKAD BAIK DALAM PERJANJIAN
ASURANSI PADA P.T. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO)
CABANG PADANG.
Other thesis, ANDALAS UNIVERSITY.
Abstract
i
ABSTRACT
ESTHER MASRI, SH, NIM. 1120115030, BREACH OF THE PRINCIPLE
OF UTMOST GOOD FAITH IN INSURANCE AGREEMENT ON P.T.
ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) PADANG BRANCH, Master Of
Notary Andalas University Padang, Thesis 2014
The occurrence of risks that result in losses like death, health disorders and
loss of possessions is a reality that must be faced by human beings that can occur
anywhere and anytime that affect the economic life of human beings. To avoid the
risk of such damages, arising out of human consciousness to have an insurance
policy. Insurance is a risk transfer mechanism from the insured to the insurer
(insurance company). Efforts to divert the risk will be done if it is done through an
insurance contract which is based on the principle of utmost good faith which
must be adhered to by both parties to the agreement on insurance can run well. In
order to avoid the occurrence of a dispute between the parties which may give rise
to legal problems.
Therefore, the authors looked at the need to view this thesis concerns the
basic factors underlying the onset of any breach of the principle of utmost good
faith in the insurance agreement as well as how the settlement and legal
consequences of the breach of the principle of utmost good faith in the contract of
insurance. Approach Method of this thesis is the empirical juridical where
research with a view to legal provisions in practice. The author uses the
qualitative data analysis to make an assessment of data that authors get on the
field with the help of literatures related research.
Based on the research that earned the author the P.T. Asuransi Jiwasraya
(Persero) Padang Branch that the factors underlying the violation of the principle
of utmost good faith can be caused by internal factors (the insurer) is an insurance
agent and risk selectors (underwriter) and external factors i.e. insured parties.
Violation of the dishonest agents caused the insurer gives a description of the
products offered to the prospective insured because only the pursuit of targets and
commissions, vice versa the insured provides false information when responding
to a question from the insurer. Completion of the offence principle of utmost good
faith this is done first by deliberation, if agreement was not reached will proceed
through court proceedings. As a result of legal violations of principle of utmost
good faith is the insurance agreement void or in other words the insurer has no
duty to indemnify if the claims of the insured object.
ii
ABSTRAK
ESTHER MASRI, SH, NIM. 1120115030, PELANGGARAN PRINSIP
ITIKAD BAIK DALAM PERJANJIAN ASURANSI PADA P.T. ASURANSI
JIWASRAYA (PERSERO) CABANG PADANG. Program Studi Magister
Kenotariatan Universitas Andalas Padang, Tesis 2014
Terjadinya risiko yang menimbulkan kerugian seperti kematian, gangguan
kesehatan dan kehilangan harta benda adalah kenyataan yang harus dihadapi
manusia yang dapat terjadi dimana saja dan kapan saja yang mempengaruhi
kehidupan ekonomi manusia. Untuk menghindari risiko atas kerugian tersebut,
timbul kesadaran manusia untuk berasuransi. Asuransi merupakan sebuah
mekanisme mengalihkan risiko dari pihak tertanggung kepada penanggung
(perusahaan asuransi). Usaha mengalihkan risiko akan terlaksana jika dilakukan
melalui suatu perjanjian asuransi yang dilandasi dengan prinsip itikad baik yang
harus ditaati oleh kedua pihak agar perjanjian asuransi dapat berjalan dengan baik.
Yang bertujuan untuk menghindari terjadinya perselisihan antara kedua pihak
yang dapat menimbulkan persoalan hukum.
Oleh karena itu, penulis memandang perlu untuk melihat pokok
permasalahan tesis ini yaitu faktor-faktor apa saja yang mendasari terjadinya
pelanggaran prinsip itikad baik dalam perjanjian asuransi jiwa serta bagaimana
penyelesaian dan akibat hukum terhadap pelanggaran prinsip itikad baik dalam
perjanjian asuransi. Metode pendekatan yang dipakai dalam tesis ini adalah
bersifat yuridis empiris yaitu suatu penelitian dengan melihat ketentuan hukum
dalam prakteknya di lapangan. Penulis menggunakan analisis data kualitatif yaitu
melakukan penilaian terhadap data-data yang penulis dapatkan di lapangan
dengan bantuan literatur-literatur yang terkait dengan penelitian.
Berdasarkan penelitian yang diperoleh penulis pada P.T. Asuransi
Jiwasraya (Persero) Cabang Padang bahwa faktor-faktor yang mendasari
pelanggaran prinsip itikad baik ini dapat disebabkan faktor internal (pihak
penanggung) yaitu agen asuransi dan penyeleksi risiko (underwriter) dan faktor
eksternal yaitu pihak tertanggung. Pelanggaran dari pihak penanggung disebabkan
agen tidak jujur memberikan penjelasan produk yang ditawarkan kepada calon
tertanggung karena hanya mengejar target dan komisi, begitu pula sebaliknya
tertanggung memberikan keterangan yang keliru ketika merespon pertanyaan dari
penanggung. Penyelesaian pelanggaran prinsip itikad baik ini dilakukan terlebih
dahulu dengan musyawarah, jika kesepakatan tidak tercapai akan dilanjutkan
melalui proses pengadilan. Akibat hukum pelanggaran prinsip itikad baik adalah
perjanjian asuransi itu batal atau dengan kata lain penanggung tidak mempunyai
kewajiban untuk memberikan ganti rugi jika terjadi klaim atas obyek yang
diasuransikan tersebut.
Actions (login required)
|
View Item |