Repository Universitas Andalas

PEMBUATAN RANSUM LENGKAP BERBASIS TANDAN KOSONG SAWIT SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Jamarun , Jamarun and Zain, N, M. and Agustin, F. (2010) PEMBUATAN RANSUM LENGKAP BERBASIS TANDAN KOSONG SAWIT SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA. Working Paper. Fakultas Peternakan . (Unpublished)

[img] Microsoft Word (PEMBUATAN RANSUM LENGKAP BERBASIS T ANDAN KOSONG SAWIT SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA ) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (31Kb)

Abstract

Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman primadona perkebunan dan komoditi ekspor Indonesia saat ini. Luas areal penanamannya meningkat pesat setiap tahun. Dari produk industri sawit selain minyaknya dihasilkan juga sejumlah besar limbah ikutannya seperti tandan kosong sawit, serat sawit, bungkil inti sawit dan lumpur sawit. Tandan kosong sawit mempunyai kandungan protein rendah, serat kasar yang tinggi terutama sellulosa clan lignin. Hal ini menyebabkan penggunaannya sebagai pakan ternak sangat sedikit, padahal masih bisa dimanfaatkan dengan penerapan berbagai teknologi. Untuk itulah dilakukan penelitian pada tandan kosong sawit dimana tahap I. adalah biofermentasi dengan 3 jenis kapang selulolitik yaitu Aspergillus niger, Trichoderma harzianum dan Neurospora sitophila dengan dosis 2, 4 dan 6 % in- okulum yang difermentasi 6 hari. Parameter yang diamati adalah kandungan bahan kering, protein kasar, NDF, ADF, Sellulosa, Hemisellulosa, lignin, silika dan kecernaan bahan kering dan bahan organik in-vitro. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial (3 x 3) dengan 3 ulangan. Uji lanjut dengan uji Ducan's Multiple Range Test. Hasil penelitian tahap I menunjukan bahwa kapang Trichoderma harzianum dengan level 2 % inokulum memperlihatkan basil yang terbaik terhadap nilai nutrisi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik in-vitro tandan kosong sawit, sehingga level clan jenis kapang ini digunakan untuk penelitian tahap ke II. Penelitian tahap ke II. menentukan taraf yang terbaik suplementasi tepung buah lerak ( Sapindus rarak DC), penghasil saponin alami sebagai sumber defaunasi pada tandan kosong sawit fermentasi terbaik pada penelitian I. Pada penelitian tahap II ini digunakan rancangan acak lengkap 5 x 4 dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan tersebut adalah suplementasi tepung buah lerak (Sapmdus rarak DC) 0 %, 1.0 %, 2.0 %, 3.0 % dan 4.0 %. Parameter yang diamati adalah : Kecernaan Bahan Kering, bahan organik, NDF dan ADF invitro, Populasi bakteri dan protozoa, Kadar VFA, NH3 clan pH cairan rumen Penelitian tahap II memperlihatkan hasil dimana suplementasi 4 % buah lerak memberikan basil yang terbaik terhadap berbagai parameter yang diukur seperti Kecernaan Bahan Kering, bahan organik, NDF daD ADF secara in-vitro, Populasi bakteri dan protozoa, Kadar VFA, NH3 dan pH cairan rumen Hasil yang terbaik dari penelitian tahap II ini akan digunakan lagi pada percobaan III tahun ke 2 secara in-vitro untuk mengukur taraf pemberian tepung daun kaliandra (Caliandra callothyrsus) yang terbaik sebagai suplemen protein by pass pada tandan kosong sawit fermentasi (TKSF), dalam meningkatkan kecernaan, retensi nitrogen clan fermentabilitas ransum. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap, 4 taraf perlakuan tepung daun kaliandra yaitu A = 0 %, B = 5 %, C = 10 % dan D = 15 % dari bahan kering TKSF dengan 5 ulangan. Uji lanjut digunakan DMRT. Parameter yang diukur: Kecemaan Bahan Kering, Bahan Organik dan Protein serta karakteristik cairan rumen in-vitro.Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan C yaitu taraf suplementasi 10 % Kaliandra. Penelitian tahap IV dilakukan secara in-vivo menggunakan 20 ekor temak domba untuk menguji atau mengevaluasi berbagai komposisi pakan pada penelitian I-III. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan clan 5 ulangan. Empat (4) perlakuan ransum tersebut adalah : (A). Rumput (tanpa tandan kosong sawit fermentasi ) atau kontrol, (B). Hasil terbaik penelitian tahap I, (C). Hasil terbaik penelitian tahap II, dan (D). Hasil terbaik penelitian tahap III. Penyusunan ransum didasarkan pada perbandingan hijauan dan konsentrat 50 : 50. Peubah yang diamati adalah : Pertambahan bobot harlan, kecernaan zat-zat makanan ( NDF, ADF, Selulosa, Hemiselulosa, clan Protein Kasar) , Retensi Nitrogen serta Efisiensi Ransum. Penelitian tahap IV ini memperlihatkan basil dimana ransum D memberikan basil yang terbaik terhadap berbagai parameter yang diukur.

Item Type: Monograph (Working Paper)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Unit atau Lembaga: Fakultas Perternakan > Produksi Ternak
Depositing User: SSi Santi Ariningsih
Date Deposited: 04 Jun 2010 05:02
Last Modified: 26 Sep 2011 08:33
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/2327

Actions (login required)

View Item View Item